Memilih Pemimpin Dengan Hati

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 9 Desember 2015 11:45
Memilih Pemimpin Dengan Hati
Din meminta masyarakat menentukan pilihan secara merdeka dan bukan berdasar sogokan.

Dream - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang telah di depan mata akan menjadi ujian dalam menentukan nasib daerah lima tahun ke depan. Masyarakat diminta memilih pemimpin sesuai dorongan hati sanubari dan bukan atas ajakan pihak lain.

" Bagi pemilih, jadilah pemilih yang merdeka dan tidak terpengaruh sogokan. Pilihlah berdasar kapasitas kemanusiaan dengan mempertimbangkan hati sanubari dan akal rasional. Pilihan yang terbaik di antara yang baik dan pilihlah yang baik dari yang buruk," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin di Jakarta, Selasa, 8 Desember 2015 kemarin.

Terhadap pasangan para calon kepada daerah, Din berpesan agar masing-masing dari mereka bisa menunjukkan sikap kenegarawanan. Dia berharap pasangan calon dapat menerima kemenangan dan kekalahan secara legowo.

" Pasangan calon harus mendorong semangat kebangsaan dan kekeluargaan. Bukan menciptakan perkubuan yang berujung pada perpecahan," harap dia.

Melihat panasnya proses demokrasi lima tahunan itu, Din meminta Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) dapat bersikap netral dan menjaga diri dari godaan politik. Dengan terjaganya perdamaian itu, dia berharap nasib proses demokrasi itu akan membawa perubahan bagi daerah.

" Proses pilkada ini adalah proses membangun bangsa. Jangan sampai ada perpecahan. Semoga dari proses ini melahirkan pemimpin yang dapat membawa perubahan bagi daerah yang bersangkutan," kata dia.

Beri Komentar