Warga Uighur (Foto: Shutterstock)
Dream - Umat Muslim Uighur dan Kazakhs disebut menjadi pekerja paksa di pabrik pembuatan pakaian olahraga dari Amerika Serikat (AS). Para pekerja itu dibatasi pergerakannya.
Seperti diketahui, pemerintah China memang memaksa para tahanan untuk bekerja di industri manufaktur dan makanan. Beberapa diantaranya dipaksa bekerja di kamp milik pribadi, dan yang lain bekerja di pabrik milik pemerintah.
Dikutip dari Huffington Post, salah satu pesanan yang dibuat para pekerja di kamp konsentrasi Xinjiang berakhir di sebuah pabrik di Statesville, North Carolina, AS. Pabrik itu memilik merek dagang Badger Sportswear.
Pengiriman hasil garmen itu membuktikan betapa sulitnya menghentikan produk hasil pekerja paksa. Mendengar kabar itu Dirut Badger, John Anton akan menginvestigasi asal pakaian yang dibuat pabrikannya.
Otoritas China membantah tudingan adanya kerja paksa. Kamp-kamp itu merupakan pusat pelatihan kejuruan gratis bagi orang-orang Uighur, Kazakh, dan lainnya, yang sebagian besar Muslim, sebagai bagian mengangkat etnis minoritas ke modernitas dan menghapuskan kemiskinan di Xinjiang.
Mereka mengatakan bahwa orang-orang di pusat telah menandatangani perjanjian untuk menerima pelatihan kejuruan.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina menuduh media asing, membuat " banyak laporan tidak benar" tentang pusat pelatihan. Namun dia tidak menyebutkan secara spesifik ketika dimintai keterangan.
" Laporan-laporan itu sepenuhnya didasarkan pada bukti desas-desus atau dibuat dari udara tipis," kata juru bicara itu, Hua Chunying.
Selusin orang yang pernah berada di kamp atau punya teman atau keluarga mengatakan, tahanan tidak diberi pilihan selain bekerja di pabrik. Sebagian besar orang Uighur dan Kazakh, merupakan pekerja profesional yang dilatih kembali untuk melakukan pekerjaan kasar.
Berdasar informasi, pembayaran yang diterima para tahanan ini bervariasi. Tetapi, beberapa tidak mendapat bayaran, sementara yang lain menghasilkan hingga beberapa ratus dolar sebulan.
Kamp konsentrasi di Xinjiang memiliki kawat berduri dan ratusan kamera dipasang di lebih dari 30 asrama, sekolah, gudang, dan bengkel pusat konsentrasi. Puluhan petugas bersenjata api dan anjing Doberman yang menggeram berdiri di luar.
Di pusat konsentrasi itu, diperkirakan 1 juta umat Islam ditahan dan dipakasa untuk tunduk pada indoktrinasi politik.(Sah)
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
