Pakar: Turun dari Pesawat, Keunikan Banyuwangi Langsung Terasa

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 21 Juli 2017 19:20
Pakar: Turun dari Pesawat, Keunikan Banyuwangi Langsung Terasa
Lanskap persawahan akan terasa karena Pemkab Banyuwangi melarang pendirian bangunan di sekitar bandara.

Dream - Desain tata lokasi Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, mendapat perhatian dari pakar tata kota, Yayat Supriatna. Menurut Yayat, jika sudah diresmikan, Bandara Blimbingsari, akan menyuguhkan keunikan bagi para penumpang pesawat.

" Itu bagian dari positioning. Karena untuk diferensiasi dengan bandara di kota lain, sehingga orang turun dari pesawat sudah langsung terasa keunikan Banyuwangi. Apalagi terminal bandaranya unik," ucap Yayat, dikutip Dream dari Merdeka.com, Jumat, 21 Juli 2017.

Yayat mengapresiasi penataan ruang di kawasan bandara di mana Pemkab Banyuwangi tidak memberikan izin mendirikan bangunan di sekitar bandara. Sehingga lanskap persawahan di sekitar bandara tetap terjaga.

Dosen Planologi Universitas Trisakti ini juga mengatakan Banyuwangi mampu mengendalikan struktur ruang kota dengan sangat baik.

" Jadi tidak saling tumpang tindih. Saya dengar juga tidak boleh ada mall di dalam kota, itu bagus untuk memecah konsentrasi ruang sekaligus bagian dari pemerataan," ujar Yayat.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan akan terus mengengendalkian tata ruang kota. Sejumlah kebijakan pun ditempuh Anas. Mulai dari membentuk Perda Rencana Detail Tata Ruang kawasan strategis, hingga membentuk peraturan bupati tentang aturan penertiban Izin Mendirikan Bangunan.

" Dalam perda tersebut diatur antara lain zona wilayah dan peruntukkannya. Misalnya kawasan perkotaan mana yang untuk kawasan bisnis, dan mana untuk pengembangan wisata. Pembangunan baru yang berada di jalan besar pun kami atur harus mundur lima meter dari badan jalan. Ini semua agar pengembangan kota ini bisa terkendali," kata Anas.

Beri Komentar