Zeshan Ali Khan (onislam.net)
Dream - Zeshan Ali Khan, 22 tahun, mendapat pengalaman buruk ketika melamar pekerjaan di sebuah perusahaan multinasional di India. Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor berlian, Hari Krishna Export Pvt Ltd (HKEPL) menolak lamaran yang diajukan Khan lantaran dia beragama Islam.
" Kami menyesal untuk memberitahu Anda bahwa kami mempekerjakan hanya calon non-muslim," tulis HRD Hari Krishna Ekspor Pvt. Ltd (HKEPL) yang berkantor di Gujarat melalui surat elektronik (surel).
HKEPL merupakan perusahaan multinasional yang berpusat di New York. Beberapa saat kemudian, HRD perusahaan tersebut kembali mengirim surat yang berisi alasan penolakan lamaran Khan.
Hal itu membuat Zeshan merasa terkejut dan tidak percaya. Bagi dia, alasan penolakan tersebut sangat aneh.
" Saya tidak percaya isi dari surel itu dan membuat saya terkejut. Saya tidak percaya bahwa sebuah perusahaan multinasional dengan kantor di New York, Dubai, dan kota-kota global lainnya bisa menolak calon pekerjanya hanya karena seorang muslim," ujar Khan.
Keanehan lain yang didapati Zeshan adalah balasan tersebut datang begitu cepat. Hanya beberapa saat setelah dia mengirimkan lamaran pekerjaan.
" Mereka tampaknya belum sempat membaca CV saya dan langsung memutuskan menolak saya karena saya muslim," kata dia.
Beberapa saat setelah menerima balasan tersebut, Khan langsung mengunggah surat tersebut ke media sosial Facebook. Dia juga mengunggah pemberitaan yang menyebut Perdana Menteri Narendra Modi mengunjungi negara-negara asing sekaligus bertemu dengan para investor agar tidak menolak calon pekerja dilihat berdasarkan agama mereka.
Aksi Khan di media sosial miliknya mengundang banyak komentar yang mengecam beberapa negara agar perusahaan itu ditindak tegas. Postingan Facebook lainnya, Amjad Ali, seorang Muslim India, juga menuliskan selama beberapa dekade, umat muslim sering mendapat perlakuan diskriminasi agama di bidang pekerjaan.
" Ternyata gerakan anti-muslim tengah merajalela di Gujarat setelah peristiwa kerusuhan Gujarat tahun 2002. Perusahaan Gujarat mulai menolak untuk mempekerjakan muslim setelah kerusuhan itu. Bahwa konflik Hindu-Muslim semakin melebar. Begitu isi surat dari perusahaan berlian untuk Zeshan," tulis Ali.
Komentar lain dilontarkan pemilik akun Facebook Abdul Rahman Tinku. Dia memuji keberanian Khan dan memintanya untuk mengajukan tuntutan ke pengadilan.
" Angkat topi untuk Anda, Zeshan, untuk nyali Anda berdiri melawan Hari Krishna. Sekarang, Anda harus menuntut perusahaan itu," tulis Tinku.
Setelah surat penolakan tersebut beredar di seluruh media sosial, hal itu memicu kemarahan di seluruh India. Peneliti dan Aktivis Hak Asasi di Kolkata, Siddharta Mukherjee menyebut surat tersebut dapat mempertajam konflik Hindu-Muslim di sana.
" Surat itu jelas mengatakan bahwa Zeshan tidak diterima karena agamanya sehingga tidak sesuai dengan yang direkrut perusahaan itu. Apalagi dapat memicu pergerakan anti-muslim," kata Siddhartha.
Ketika hal ini marak menuai kecaman di media sosial, pihak HKEPL kembali melayangkan surel. Dalam surel tersebut, HKEPL menyatakan hal tersebut merupakan kesalahan yang dibuat oleh karyawan baru.
“ Surel itu salah dikirim oleh teman saya, Dipika Tike, yang merupakan orang baru di sini. Kami ingin mengklarifikasi perusahaan tidak melakukan tindakan diskriminasi terhadap calon pekerjanya berdasarkan jenis kelamin, kasta, agama, dan lainnya," tulis Vice President dan Kepala HRD HKEPL, Mahendra S Deshmukh, melalui surat tersebut.
Terkait persoalan ini, Presiden Asosiasi Profesional Muslim Aamir Edresy mengatakan hal ini kerap terjadi pada pencari kerja Muslim. Menurut dia, banyak tenaga kerja muslim ditolak dengan alasan agama di India.
" Kami sering menghadapi masalah seperti ini. Beberapa perusahaan yang serupa mulai terkuak," kata Edresy.
Sementara Menteri Maharashtra, Devendra Fadnavis, mengatakan bahwa persoalan yang dialami Khan benar-benar tidak adil dan penolakan pekerjaan karena agama tidak dapat diterima. Menurut dia, pemerintah setempat berjanji akan segera menindak HKEPL.
(Sumber: onislam.net)
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya