Mensos Agus Gumiwang Menggendong Bocah Yang Terpisah Dengan Orangtuanya Saat Tsunami
Dream - Suasana duka masih menyelimuti wilayah Donggala dan Palu pasca gempa dan tsunami pada Jumat, 28 September 2018. Dalam peristiwa itu, ada kisah pilu dialami oleh seorang balita yang terpisah dengan orangtuanya saat bencana terjadi.
Saat mengunjungi lokasi bencana, Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita sempat menggendong bocah malang itu di Mapolda Sulawesi Tengah. Bocah itu terlihat sangat nyaman hingga tertidur.
Yang lebih memilukannya lagi, orangtua balita itu hingga kini masih belum ditemukan keberadaannya.
" Kedua orangtuanya belum ditemukan," ujar Agus seperti dikutip dari Liputan6.com, Minggu 30 September 2018.
Agus menuturkan, anak-anak ditempatkan dalam pengungsian kategori kelompok rentan. Mereka merupakan satu dari empat kelompok rentan yang harus mendapat perlindungan segera sesaat setelah terjadinya bencana.
" Tiga lainnya adalah perempuan hamil, penyandang disabilitas, dan lansia," ujar dia.
Dream - Pasca gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, proses evakuasi terus dilakukan oleh petugas. Badan SAR Nasional (Basarnas) memperkirakan ada puluhan orangyang tertimbun di hotel Roa Roa, Palu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, diduga ada 50 orang yang tertimbun di bawah reruntuhan Hotel Roa Roa.
" Evakuasi korban tertimbun gempa di Hotel Roa-Roa Kota Palu terus dilakukan Tim SAR Gabungan dikoordinir Basarnas. Diperkiran terdapat 50 orang di bawah reruntuhan bangunan. Alat berat diperlukan untuk evakuasi," tulis Sutopo di akun Twitternya seperti diakses Dream, Minggu 30 September 2018.
Twitter Ads info and privacy![]()
Hotel Roa Roa berdiri dengan delapan lantai, total memiliki 80 kamar. Saat bencana gempa bumi terjadi, ada 76 kamar yang terisi oleh tamu.
Hingga kini, lebih dari tiga ratus korban meninggal akibat musibah tersebut. Tim penyelemat masih terus melakukan penyisiran dan evakuasi di bangunan yang runtuh.
Dream - Detik-detik gempa bumi yang melanda Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat 28 September 2018, terekam kamera pengawas di sebuah masjid. Rekaman itu diunggah ke media sosial.
Salah satu akun Instagram yang mengunggah video itu adalah @warung_jurnalis.Pada video itu terlihat para jemaah tengah melakukan sholat maghrib.
" Rekaman video CCTV di salah satu Masjid di daerah Palu, Sulteng saat detik -detik terjadinya gempa yang mengguncang Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) sore kemarin sekitar pkl 17.54 Wita," tulis akun @warung_jurnalis.
Saat awal gempa, para jemaah terlihat tak menghiraukannya. Namun, lama-lama gempa itu terlihat dirasakan kuat. Para jemaah yang berdiri menjadi bergoyang.
Karena guncangan semakin keras, sejumlah jemaah berusaha keluar dari shaf. Mereka beringsut meninggalkan barisan dan keluar masjid. Namun, ada beberapa yang bertahan dalam sholat.
Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Palu. Sejumlah bangunan roboh. Gempa itu juga disusul oleh gelombang tsunami. Belum diketahui jumlah korban akibat bencana itu.
Dream - Jembatan Kuning yang menjadi ikon Kota Palu, Sulawesi Tengah, roboh diterjang tsunami, Jumat 28 September 2018. Detik-detik robohnya jembatan itu terekam dalam video yang menjadi voral di sosial media.
Tsunami itu terjadi setelah terjadinya gempa dengan kekuatan 7,4 skala Richter, yang berpusat di Donggala. Berikut video Jembatan Kuning di Palu Timur yang ambruk diterjang tsunami.
Advertisement
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025