GBK Penuh Vandalisme, Ridwan Kamil Kerahkan Pasukan `Bebersih`

Reporter : Dream.co.id
Senin, 19 Oktober 2015 14:03
GBK Penuh Vandalisme, Ridwan Kamil Kerahkan Pasukan `Bebersih`
Wajah Gelora Bung Karno tercoreng aksi vandalisme usai final Piala Presiden 2015.

Dream - Laga Persib melawan Sriwijaya FC dalam final Piala Presiden 2015 telah berakhir dengan kemenangan 'Maung Bandung'. Sayangnya, laga itu meninggalkan kesan buruk berupa aksi vandalisme yang diduga dilakukan segelintir pendukung Persib.

Menghadapi persoalan ini, Walikota Bandung Ridwan Kamil tidak tinggal diam. Dia segera menginstruksikan sejumlah petugas Pemkot Bandung untuk bergotong royong membersihkan lokasi pertandingan di Gelora Bung Karno (GBK) dari pelbagai coretan.

" Pagi dan siang hari ini, tim Pemkot Bandung sudah saya instruksikan untuk bebersih dan menghapus vandalisme-vandalisme yang ada di GBK yang mungkin dilakukan oknum bobotoh," ujar pria kerap disapa Kang Emil melalui akun Facebook Ridwan Kamil, Senin, 19 Oktober 2015.

Unggahan ini disukai sebanyak 28.065 pengguna dan sudah disebar sebanyak 3.096 kali. Selain itu, unggahan tersebut telah mendapat 1.783 komentar.

" Ya Allah....sampai segininya perhatian pemimpin yang satu ini...tambah kagum sama sifat beliau...semoga Kang Emil selalu diberi kesehatan, selalu dilindungi Allah SWT, tetep amanah, dan selalu dicintai banyak orang...semoga semakin banyak pemimpin yg seperti Kang Emil...," tulis pemilik akun Rita Sutantini. (Ism) 

1 dari 3 halaman

Persib Vs Sriwijaya, Kang Emil Sampai Bawa Tinner dan Lap

Persib Vs Sriwijaya, Kang Emil Sampai Bawa Tinner dan Lap © Dream

Persib Vs Sriwijaya, Kang Emil Sampai Bawa Tinner dan Lap

Dream - Perhelatan akbar Final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC ikut membuat Ridwan Kamil sibuk. Bahkan Kang Emil, sapaannya, sudah siap dengan tinner dan lap.

Dua peralatan ini disiapkan sebagai antisipasi jika ditemukan coretan-coretan yang menjelekan Jakmania.

" Sudah disipkan tim pembersih dgn tinner dan lap, utk bersihkan hal2 tsb. Jika Ada," ujar Kang Emil dalam akun Twitternya @ridwankamil, Minggu, 17 Oktober 2015.

Kesibukan Ridwan kamil jelang laga final ini memang cukup banyak. Jelang akhir pekan kemarin, Kang Emil bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama dan Kapolda Metro Jaya telah melakukan koordinasi persiapan pengamanan laga yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK) tersebut.

Dalam satu satu postingannya, Kang Emil bahkan ditantang bertanggungjawab jika ada spanduk bertuliskan rasis ataupun ejekan di GBK.

Menanggapi hal itu, Kang Emil mengatakan jika hal tersebut benar terjadi, dirinya akan mengikuti arahan yang sudah ditetapkan Kapolda Metro Jaya.

" Hal2 itu jika ada, akan ditertibkan oleh petugas yg berada di tengah2 penonton," ujarnya.

Meski bukan pengurus klub atau tim suporter, Kang Emil termasuk salah satu bobotoh klub berjuluk Maung Bandung.

" Sy hanya berupaya agar warga saya selamat & bs berperilaku sopan & tertib," ujar Kang Emil dalam akunnya.

2 dari 3 halaman

Persib Mau Rayakan Kemenangan Piala Presiden 2015 di Masjid?

Persib Mau Rayakan Kemenangan Piala Presiden 2015 di Masjid? © Dream

Persib Mau Rayakan Kemenangan Piala Presiden 2015 di Masjid?

Dream - Pertandingan Final Piala Presiden 2015, Persib Bandung melawan Sriwijaya FC memang masih berlangsung. Namun Persib tampaknya sesumbar bakal memenangkan turnamen pertama ini.

Berada di atas angin dengan kemenangan sementara 2-0 hingga 85 menit pertandingan, Bobotoh Persib sudah merancang perayaan kemenangan.

" Kang @ridwankamil untuk yang di Bandung, titik akhir yang paling pas untuk merayakan gelar juara pada hari H dimana Kang?" kata akun @persibonline seperti dikutip Dream, Minggu, 18 Oktober 2015.

Yang cukup mengejutkan, pertanyaan ini justru diajukan sehari sebelum pertandingan final yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK).

Mendapat pertanyaan tersebut, Kang Emil, sapaan Walikota Bandung Ridwan Kamil, langsung meresponnya.

Kang Emil mengajak para bobotoh untuk merayakan kemenangan di masjid-masjid terdekat.

" Sholat berjamaah terus bubar dengan damai," kata Kang Emil dalam akunnya @ridwankamil.

Semenjak masuk ke tahan Grandfinal, Kang Emil memang cukup sibuk mempersiapkan perhelatan tersebut. Lokasi pertandingan yang digelar di GBK membuat publik khawatir akan adanya bentrokan dengan pendukung Persija.

Selama ini, hubungan Bobotoh Persib dan Jakmania, julukan pendukung Persija memang terkenal kurang harmonis.

3 dari 3 halaman

Kronologi Penangkapan Sekjen Jakmania

Kronologi Penangkapan Sekjen Jakmania © Dream

Kronologi Penangkapan Sekjen Jakmania

Dream - Polda Metro Jaya menangkap Sekjen Jakmania berinisial FB (37 tahun), pada Minggu malam 18 Oktober 2015. Ia diamankan setelah menyebarkan berita berisi provokasi melalui akun twitter miliknya.

" Dia ditangkap oleh Cyber Crime Ditreskrimsus di rumahnya di kebayoran lama, jakarta selatan," ujar Direktur Reserse. Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mujiyono.

FB memposting berita provokasi di akun twitter-nya pada 11 Oktober 2015. Isinya; " Final Piala Presiden di GBK takkan ada apa2, mungkin anda bisa menyusul kawan anda Rangga#tolakpersibmaindijakarta," tulis FB.

Dari hasil tapping ditemukan komunikasi dengan korwil kemayoran atas nama Doni yang mengiyakan penyerbuan Jakmania di Kemayoran, Jakarta Pusat terhadap pendukung Persib Bandung. " Pasal yang disangkakan adalah Pasal 28 ayat (2) jo pasal 45 ayat (2) UU ITE dan atau pasal 160 KUHP," tegasnya.

Dari FB, petugas menyita satu unit ponsel, komputer jinjing, akun twitter pelaku, facebook dan email pelaku serta sebuh buku catatan. " Dia telaah ditahan di unit cyber crime, sekarang masih menjalani pemeriksaan," kata Mujiyono.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya juga mengamankan 
delapan suporter karena kedapatan membawa senjata tajam. " Semuanya kami periksa di Polda Metro Jaya dan masih berstatus sebagai terperiksa belum tersangka," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Khrisna Murti.

Sementara anggota Jakmania yang diamankan sebagian sudah dijemput oleh anggota keluarganya. " Kalau yang masih ada di Polda Metro Jaya. Karena belum ada yang menjemput, kami ingin yang menjemput orangtuanya bukan siapapun juga" .

Beri Komentar