Pesta Kenegaraan Super Mewah Sang Presiden Panen Kritik

Reporter : Sandy Mahaputra
Minggu, 26 Juli 2015 19:05
Pesta Kenegaraan Super Mewah Sang Presiden Panen Kritik
Menyediakan makanan ringan untuk para tamu dengan harga lebih dari Rp 797 juta.

Dream - Presiden Aquino dianggap tidak peka dan kurang punya simpati terhadap orang-orang miskin yang merupakan mayoritas bagi 100 juta penduduk negara itu.

Pemerintah Filipina dilaporkan menyediakan makanan ringan untuk para tamu, termasuk lebih dari 200 anggota parlemen dan utusan senilai 2,7 juta PHP atau lebih dari Rp 797 juta.

" Belanja makanan ringan tersebut dianggap terlalu mahal mengingat mayoritas warga Filipina yang miskin dan hanya sedikit yang kaya," kata aktivis mahasiswa Roland Olalia kepada Gulf News dikutip Dream.co.id, Minggu 26 Juli 2015.

Dalam pembelaannya, Marilyn Barua-Yap, sekretaris Jenderal Parlemen Filipina, mengatakan biaya katering dan makanan untuk Sona tahun ini tidak melebihi anggaran tahun lalu. Pada tahun lalu, Marilyn menambahkan, untuk item yang sama yang hanya menelan 2,3 juta PHP atau sekitar Rp 678 juta.

Sementara itu, Gwyneth Dorado, finalis di Asia Got Talent yang dipilih untuk menyanyikan lagu kebangsaan di Sona diberi antara 3,000 sampai 5,000 PHP untuk gaunnya dan 10,000 PHP untuk bayarannya, kata Yap. Tidak ada yang mengkritik jumlah yang dialokasikan untuk penyanyi berusia 10 tahun itu.

Tapi mantan Uskup Agung Oscar Cruz dari kota Dagupan, Luzon utara, mengkritik anggota parlemen yang sering menjadikan SONA kesempatan untuk menggelar 'fashion show'.

" Ini semua tentang berperasaan dan ketidakpekaan, kurangnya perasaan untuk orang lain, atau hanya menyombongkan diri sendiri," kata Cruz tentang kecenderungan anggota parlemen 'untuk menampilkan pakaian mewah di setiap SONA'.

" Saya malu fashion show yang diadakan di kongres, ketika anggota parlemen memakai perhiasan mewah, mutiara, dan emas sedangkan mayoritas orang yang bergantung pada mereka (dan undang-undang yang mereka buat), harus banting tulang mencari nafkah," kata Cruz.

Bagi Cruz, anggota parlemen seakan tidak peduli tentang orang lain. " Mereka seolah ingin mengatakan 'saya harus tampil dengan mewah dengan aksesori kalung, gelang, anting-anting dan cincin'," katanya.

Berbagai kelompok aktivis juga telah mempersiapkan masing-masing 'Sona' mereka di luar gedung parlemen pada 27 Juni lalu.

" Ketika orang-orang miskin dengan pakaian kotor dan compang-camping memberikan Sona mereka sendiri - mereka mencerminkan keadaan bangsa yang sebenarnya. Kita harus mendengarkan mereka. Kita harus mendengarkan apa yang benar," kata Cruz.

Beri Komentar