Dimas Kanjeng Taat Pribadi
Dream - Berbagai fakta baru terus terkuak pascapenangkapan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Di antaranya cerita-cerita mengejutkan seputar korban penipuan aksi penggandaan uang yang dilakukan oleh Taat Pribadi.
Seperti kisah Kepala Depo Tanjung Perak Surabaya, Kasianto (52 tahun), berikut ini. Warga Tambak Asri No. 13, Krembangan Surabaya, itu sempat menyetorkan uang sebesar Rp300 juta ke Padepokan Dimas Kanjeng pada 2012 silam.
Sayangnya, di awal Maret 2015 lalu, Kasianto meninggal dunia. Ketika mendengar adanya penangkapan Dimas Kanjeng, akhirnya kakak Kasianto, Winu Sunarsono, mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Winu melaporkan penipuan yang dialami almarhum adiknya. Ia membawa sejumlah barang bukti untuk menguatkan dugaan penipuan yang dilakukan oleh Taat Pribadi di Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo.
Apa saja barang bukti yang dibawa?
Menurut laman lokal Jawa Timur, beritajatim.com, barang bukti yang dibawa Winu terdiri dari kotak kayu berisi selembar uang kertas negara Thailand pecahan 1.000, tiga lembar uang kertas negara Korea pecahan 5.000, dan beberapa uang negara lain.
Selain itu, ada juga selembar kwitansi mahar korban, sebundel berkas akta notaris, dan selembar foto Dimas Kanjeng bersama Presiden Joko Widodo.
Kotak tersebut diduga sebagai mesin yang oleh Taat Pribadi diklaim bisa menggandakan uang. Kotak itu dahulu diberikan Dimas Kanjeng pada Kasianto.
Tak cuma kotak, ada juga benda-benda lainnya, yakni tujuh buah wifik/jimat, dua buah kantong macan. sehelai selendang warna hijau dan hitam, dua bilah keris.
Selain itu, ada juga kotak hitam kecil berisi batu akik, gelang wirid, kitab stanmbul, botol kecil minyak wangi, dan botol kecil berisi butiran mani gajah serta puluhan perhiasan emas palsu.
Terkait laporan tersebut, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Takdir Mattanete menyatakan akan melakukan penelusuran lebih lanjut.
" Tapi untuk selanjutnya kasus akan kami koordinasikan sama penyidik Polda Jatim untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Takdir, Senin 3 Oktober 2016.
Dari keterangan keluarga, dua bulan sebelum Kasianto meninggal, sempat bercerita kepada istrinya bahwa ia sudah menyetorkan uang sebesar Rp300 juta kepada Dimas Kanjeng. Katanya, uang tersebut akan segera dikembalikan dalam jumlah berlipat.
Selang beberapa lama, Kasianto pun meminta istrinya datang ke Padepokan Dimas Kanjeng untuk mengambil uangnya. Namun, alih-alih mendapatkan jumlah berlipat ganda, uang yang disetorkannya malah raib entah kemana.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media