Singapura Hapus Ujian Sekolah, Belajar Bukan Berkompetisi!

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 24 Oktober 2018 11:01
Singapura Hapus Ujian Sekolah, Belajar Bukan Berkompetisi!
Siswa di Singapura diarahkan sesuai minatnya.

Dream - Singapura telah lama dikenal memiliki sistem pendidikan yang mumpuni. Tetapi, Singapura baru-baru ini akan mengubah sistem yang memacu siswa untuk berprestasi.

Dikutip dari World Economic Forum, Singapura akan mulai menghapus ujian untuk siswa tahun pertama dan kedua pada 2019. Untuk menggantikan nilai ujian, siswa diminta berdiskusi, mengerjakan pekerjaan rumah (PR), dan mengerjakan kuis.

Dengan kondisi seperti ini, siswa akan belajar di lingkungan yang tidak lagi kompetitif. Penilaian guru akan dibulatkan, tidak lagi menggunakan penilaian desimal.

" Belajar itu bukanlah kompetisi," kata Menteri Pendidikan Singapura, Ong Ye Kung.

Ong menyebut, saat ini Singapura sedang mengarahkan sistem pembelajaran pada model pengembangan minat siswa. Tanpa membandingkan antara siswa satu dengan siswa yang lain.

Perubahan sistem pembelajaran di Singapura itu kontras dengan sistem pembelajaran di negara-negara tetangganya. Di beberapa tetangga, tulis laporan itu, menggunakan sistem perangking dari nilai tertinggi hingga terrendah.

1 dari 2 halaman

Tertinggi

Sistem pendidikan

Meski, tak menggunakan sistem perangkingan, penilaian OECD Programme for Internasional Student Assessment (PISA) menunjukkan hasil yang mengejutkan.

Singapura menempati peringkat teratas dalam tes PISA. Siswa sekolah di Singapura meraih raihan rata-rata sebesar 1,655 pada tiga subyek yang diujikan PISA, yaitu, sains, membaca, dan matematika.

Di bawah Singapura, terdapat Hongkong, Jepang, dan Makau. Sementara itu, Inggris menempati peringkat ke-22 dan Amerika Serikat di peringkat ke-30.

2 dari 2 halaman

Soft Skill untuk Perubahan Ekonomi

Perubahan sistem pembelajaran yang diambil Singapura bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sosial di antara para siswa. Mereka diminta lebih peka dengan kondisi diri dan memiliki keterampilan dalam membuat keputusan.

Untuk menindaklanjuti pola perubahan ekonomi itu, pada 2023 Singapura akan menerapkan serangkaian program pembelajaran terapan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan pribadi siswa hingga memperoleh keterampilan di dunia kerja.

Bahkan Kementerian Pendidikan Singapura menugaskan tim untuk membimbing karir siswa. Tim ini diminta mengubah persepsi siswa agar tak lagi bercita-cita bekerja di sektor perbankan, layanan sipil, dan obat-obatan.

Meski mengubah sistem pendidikan, tradisi ujian akhir di tingkat sekolah dasar tidak akan dihapus. Sebab, diyakini sistem ini berfungsi sebagai rute untuk meniti karir ke pemerintahan.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More