Survei: Puasa Bikin Kurang Tidur Tapi Stres Berkurang

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 2 Juli 2015 09:30
Survei: Puasa Bikin Kurang Tidur Tapi Stres Berkurang
Siapa negara paling cepat bangun pagi di bulan Ramadan?

Dream - Pekan-pekan awal di Bulan Puasa memang cukup berat. Sebagian besar umat muslim harus mengalami perubahan jam biologisnya. Tak heran banyak yang merasa kurang tidur dalam pekan pertama bulan Ramadan.

Meski jam tidur berkurang, Ramadan justru memberikan kebahagian lain. Mereka merasa senang karena tingkat stres berkurang.

Temuan ini diperoleh dari hasil survei yang dirilis oleh pembuat aplikasi pengukur kualitas tidur Sleep Cycle. Survei dilakukan terhadap pola tidur 2.058 pria dan wanita di enam negara Teluk, yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Oman, Bahrain, Kuwait, dan Arab Saudi.

Dari survei yang berlangsung mulai 10 sampai 24 Juni terhadap warga berusia 18-55 tahun itu, Sleep Cycle terungkap jika jam bangun warga UEA pada jam 7:57 pagi lebih cepat dibandingkan dengan lima negara lainnya.

Sementara warga Saudi bangun lebih siang pada jam 10:17 pagi, dibandingkan warga lima negara lainnya. Namun warga Saudi tidur lebih telat yaitu jam 24:44. Sementara warga Bahrain tidur lebih awal yakni pada jam 23:42.

Untuk kualitas tidur, warga Bahrain mungkin yang paling merasa nyaman. Sementara warga Kuwait merasa sangat tidak nyaman saat tidur.

Warga Oman menyatakan tingkat stres mereka sangat berkurang hingga 29,4 persen di pekan pertama Ramadan. Negara-negara dengan tingkat stres paling rendah hingga tertinggi di pekan pertama Ramadan adalah Oman, Bahrain, Kuwait, Arab Saudi, UEA, dan Qatar.

Sleep Cycle adalah aplikasi alarm cerdas yang mampu mengatur waktu tidur kita dalam durasi terbaik. Aplikasi ini mempunyai fungsi yang sangat kompleks mulai dari pencatatan waktu tidur termasuk jam tidur, bangun, durasi, serta analisa kondisi tidur. Fokus utama Sleep Cycle adalah memberikan waktu tidur yang pas dan memberikan efek terbaik.

(Sumber: arabianbusiness)

Beri Komentar