Kendalikan Stres dengan Pikiran Optimistis

Reporter : Kusmiyati
Jumat, 5 Februari 2016 05:26
Kendalikan Stres dengan Pikiran Optimistis
Para peneliti dari Concordia University mengatakan tingkat hormon stres seseorang yang optimis lebih stabil dibandingkan yang pesimis.

Dream - Para peneliti dari Concordia University menyebut, tingkat hormon stres seseorang yang optimistis lebih stabil dibandingkan yang pesimistis.

" Pada hari-hari mereka mengalami stres lebih tinggi daripada rata-rata. Saat itulah kita melihat respon stres. Orang pesimistis jauh meningkat dan mengalami kesulitan mengontrolnya," kata Joelle Jobin, peneliti kandidat Ph.D. kandidat psikologi klinis di universitas, Joelle Jobin, Jumat 5 Febuari 2016.

Dikutip Hufftingtonpost, penelitian dilakukan selama enam tahun dengan melibatkan 135 orang usia lebih dari 60 tahun. Dan dicatat dalam jurnal health pshycology.

Selama 12 hari yang berbeda sepanjang periode itu, peneliti mengumpulkan sampel air liur lima kali sehari. Hal ini untuk mengukur tingkat hormon kortisol mereka.

Kortisol merupakan hormon yang diproduksi kelenjar adrenal yang akan keluar jika seseorang mengalami stres. Hormon ini juga meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah

Dalam penelitian itu para peserta diminta berapa kali merasa stres atau kewalahan melakukan beberapa hal.

Kemudian, peneliti membandingkan tingkat kortisol peserta pada setiap harinya. Peneliti pun menemukan tingkat kortisol berkurang saat seseorang bersifat optimis dan begitu sebaliknya. (Ism) 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More