Temuan Mengejutkan di Lokasi Black Box Lion Air JT610

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 1 November 2018 21:48
Temuan Mengejutkan di Lokasi Black Box Lion Air JT610
Ternyata di situ ditemukan...

Dream - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) memaparkan sejumlah temuan berdasarkan visualisasi ROV dan penyelam di lokasi ditemukannya FDR black box Lion Air JT610. Ditemukan roda pesawat, puing badan pesawat dan beberapa korban.

" Ada beberapa korban kita lihat sebarannya cukup luas. Kita melihat hal paling besar, roda pesawat, dua ban begitu, kemudian body cukup besar," kata Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi di posko evakuasi Lion Air di JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis malam.

Ia menjelaskan, temuan ini berdasarkan visualisasi alat canggih ROV yang diturunkan di lokasi penemuan FDR black box hingga pukul 16.30 WIB. Tim penyelam lalu menyisir area dasar laut hingga pukul 17.45 WIB.

" Barang-barang itu ada di bawah kapal (lokasi ditemukan black box). Kita sapu, sisir dari kapal itu ada kanan atas, kanan bawah, kiri atas, kiri bawah dan depan," ujarnya.

Jaraknya sekitar 40-50 meter. Dan ternyata di situ banyak serpihan besar sepeti yang tim Basarnas ditemukan kemarin.

Ia menambahkan, tidak semua temuan itu bisa diangkat ke kapal. Tim membutuhkan bantuan alat crane untuk mengangkat puing besar pesawat.

Hingga hari keempat pencarian, sudah ada 56 kantong jenazah yang dibawa ke RS Polri. Baru satu korban yang sudah terindifikasi atas nama Jannatun Cintya Dewi.

1 dari 6 halaman

Penyelam Banyak Temukan Korban Lion Air JT610 di Bawah Laut

Dream - Tim penyelam TNI Angkatan Laut (AL) menemukan badan pesawat Lion Air JT 610 dalam bentuk serpihan-serpihan kecil. Selain itu, mereka juga banyak menemukan bagian tubuh korban di dalam air.

Penemuan puing dan bagian tubuh itu berada di kedalaman 25 hingga 35 meter di bawah laut.

" Karena posisinya puing itu memang setelah diselami ternyata pecah tidak ada yang utuh. Tapi itu berserakan. Di dalam air masih bekerja, masih di dalam air dan masih bekerja dan moga-moga bagian yang masih besar. Tapi untuk diidentifikasi itu benar adalah pesawat Lion," kata Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Isswarto dikutip Dream dari Merdeka.com, Kamis 1 November 2018.

Hingga saat ini tim penyelam masih terus bekerja di dalam air. " Terdiri dari Kopaska masih bekerja terus. Kita bekerja bersama agar kita bisa mengerjakan misi ini," ujarnya.

Diketahui, badan pesawat Lion Air JT610 sudah ditemukan secara tersebar. Jaraknya 100-200 m dari ditemukannya black box dengan koordinat 05 48' 46.42" S,107 07'36.88" E.

(Sumber: Merdeka.com)

2 dari 6 halaman

Penampakan Penumpang Lion Air JT610 Sesaat Sebelum Terbang

Dream - Proses evakuasi korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang hingga kini masih terus berlanjut.

Tragedi kecelakaan pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang itu tentu menorehkan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga tapi juga kepada kerabat korban.

Belum lama ini seorang kerabat salah satu penumpang Lion Air JT 610 bernama Hizkia Jorry Saroinsong atau yang kerap disapa Jorry, membagikan sebuah foto yang menunjukkan suasana sesaat sebelum pesawat tersebut lepas landas Senin (28/10/2018) pagi.

“  Jorry, teman seangkatan saya, FISIP 2013 ada di pesawat Lion #JT610 pagi ini. Ini suasana persis sebelum dia naik pesawat. Sampai siang tadi saya dan teman-teman sekampus masih berharap Jorry selamat, tetapi baru saja diumumkan prediksi @SAR_NASIONAL tidak ada yang selamat,” tulis akun @Cittairlanie.seperti dilansir Liputan6.com. 

 

 
Cania Lolipop@Cittairlanie    

Jorry, teman seangkatan saya, FISIP 2013 ada di pesawat Lion #JT610pagi ini. Ini suasana persis sebelum dia naik pesawat. Sampai siang tadi saya dan teman-teman sekampus masih berharap Jorry selamat, tetapi baru saja diumumkan prediksi @SAR_NASIONAL tidak ada yang selamat...

Twitter Ads info and privacy  

Nyatanya Jorry sempat mengabadikan momen tersebut melalui akun Instagram-nya dengan nama @ezjosa. Pada foto itu terlihat suasana ketika para penumpang sedang mengantre untuk masuk ke dalam kabin pesawat.

Salah satu korban Lion Air JT610

Dalam keterangan foto tertulis “ telat bangun mba?” hal ini nampaknya merujuk kepada dua pramugari yang turut serta dalam antrean tersebut. (ism, sumber: Liputan6.com)

3 dari 6 halaman

Detik-detik Black Box Lion Air JT610 Ditemukan

Dream - Black Box Lion Air JT610 berhasil ditemukan dan diangkat ke Kapal Baruna Jaya I, Kamis 1 November 2018.

Dikutip dari tayangan Breaking News TVone, black box ditemukan di lokasi berjarak 400 meter dari lokasi terakhir hilangnya Lion Air JT 610 di kedalaman 30 meter.

Black box Lion Air JT 610 itu temukan oleh penyelam TNI AL, Sertu Hendra dan dibawa ke KM Baruna Jaya 01 pada pukul 10.00 WIB.

Saat ini, back box sudah berada di KM Baruna Jaya 01. Black box itu berwarna orange dan dalam kondisi baik.

Sebelumnya, Rabu kemarin, koordinator sinyal black box tertangkap transponder USBL berada pada koordinat S 05 48 48.051 - E 107 07 37.622 dan koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393.

Pencarian black box dilakukan dengan menurunkan ROV dari Kapal Riset ROV pada pagi tadi sudah menangkap gambar serpihan pesawat dan kain syal milik penumpang di dasar laut.

Pencarian black box ini sempat terkendala dengan arus kencang di bawah laut. (ism) 

 

4 dari 6 halaman

Dunia Tercengang, 1 dari 2 Pendaratan Menegangkan Ini Diawaki Pilot Indonesia

Dream - Indonesia masih berduka atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin, 28 Oktober 2018 lalu.

Hingga kini proses evakuasi masih terus dilakukan, dikabarkan baru satu dari 189 orang korban yang berhasil teridentifikasi. Kotak hitam yang diharapkan mengungkap penyebab musibah ini juga telah ditemukan.

Jika melihat ke belakang, kejadian free fall pesawat ke atas air, kemungkinan untuk selamat memang sangat tipis. Namun bukan berarti keajaiban tidak mungkin terjadi.

Dalam sejarah penerbangan komersil dunia, tercatat dua kejadian serupa yang berujung bahagia.

5 dari 6 halaman

Captain Sully

Kisah pertama adalah pendaratan darurat pesawat US Airways 1549 di Sungai Hudson, Amerika Serikat, pada 15 Januari 2009.

Cheslye Sully Sullenberger adalah pilot yang mendaratkan pesawat Airbus A320 itu di Sungai Hudson.

Sullenberger mengarahkan pesawatnya ke sungai setelah dua mesin pesawat mati usai ditabrak sekelompok burung.

Pendaratan menegangkan itu membuat Sully berhasil menyelamatkan nyawa 150 penumpang dan 4 kru.

Sully kemudian menuangkan pengalaman pribadinya itu lewat buku. Ia menulis autobiografi dan cerita pendaratan pesawat berjudul Highest Duty, yang juga difilmkan dengan judul Sully.

6 dari 6 halaman

Captain Abdul Razak

Yang kedua datang dari Indonesia, yakni kisah pilot Abdul Rozak dalam pendaratan Garuda Indonesia GA421 pada 16 Januari 2002 di Sungai Bengawan Solo.

Usai menerbangkan pesawat rute Jakarta-Yogyakarta-Surabaya-Mataram dengan sukses pada 15 Januari 2002, Abdul Rozak bermalam di Mataram untuk kemudian terbang dengan jadwal dari Mataram-Surabaya-Yogyakarta-Jakata.

Saat terbang dari Surabaya ke Yogyakarta, pesawat yang membawa 54 penumpang pesawat yang dipilotinya terbang dalam kondisi hujan. Kapten Abdul Rozak kemudian menuju ketinggian jelajah 31.000 kaki.

Saat pesawat sampai di ketinggian 8.000 kaki, dan kedua mesin tak berhasil dihidupkan. Pilot melihat alur anak sungai Bengawan Solo dan memutuskan untuk mendarat di sana.

Cerita pendataran Abdul Razak juga dibukukan dengan judul Miracle of Flight. Hingga saat ini, nama Chesley dan Abdul Rozak akan dikenang dalam ingatan publik dan dunia penerbangan.

(Sah, Liputan6.com)

Beri Komentar