Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Dream - Baru-baru ini masyarakat dikejutkan sosok manusia yang mengaku bisa menggandakan uang. Dia adalah Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Banyak warga Nganjuk, Jatim yang terpesona dan kagum akan sosoknya. Mereka tergiur untuk menggandakan uang yang dijanjikan pemilik Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo.
Diduga kemampuan itu hanya penipuan belaka, kepolisian Nganjuk terus melakukan pengembangan kasus setelah Taat Pribadi sebelumnya ditangkap atas kasus pembunuhan muridnya sendiri.
Perwira Urusan (Paur) Subbag Humas Polres Nganjuk Iptu Samsul Hadi mengatakan, hingga kemarin polisi belum menerima laporan dugaan penipuan tersebut.
Meski demikian, Samsul mempersilakan masyarakat yang merasa dirugikan untuk melapor ke Polres Nganjuk.
“ Kalau ada yang merasa dirugikan, silakan melapor ke Polres Nganjuk,” kata Samsul.
Dalam melakukan pengembangan ini, pihak kepolisian juga menyita barang bukti yang dijadikan properti Taat Pribadi untuk melancarkan aksinya.
© Dream
Dalam mengembangkan kasus ini, pihak kepolisian Nganjuk telah menyita properti yang digunakan Dimas Kanjeng untuk menjalankan praktik menggandakan uang.
Disebutkan ada tiga jubah besar, dua warna hitam dan satu warna kuning yang diamankan oleh pihak kepolisian. Menurut saksi mata, Dimas Kanjeng memesan sendiri jubah tersebut ke penjahit yang berada di Probolinggo dengan model dan ukuran yang sudah ditentukan sendiri.
Model jubah tersebut didesain dengan kantong di bagian belakangnya yang bisa menyimpan uang sampai Rp 200juta dalam pecahan seratus ribu.
Ternyata desain jubah inilah rahasianya Dimas Kanjeng bisa mengeluarkan uang dari balik tubuhnya. Lucunya lagi, ketika uang di kantong tersebut sudah habis, ia akan mengganti jubah lainnya yang kantongnya sudah diisi uang.
© Dream
Selain jubah yang berjumlah tiga buah, pihak kepolisian juga menyita sebuah kantong emas yang memiliki harga Rp 10juta. Isi kantong berwarna merah tersebut adalah beberapa jenis benda yang diduga perhiasan berbentuk kalung, gelang dan anting.
Para santri yang membeli kantong tersebut dijanjikan akan berlipat ganda perhiasannya dan tidak pernah habis. Namun, kenyataannya ketika pihak kepolisian menguji ke pegadaian, benda yang diduga emas tersebut hanyalah besi sepuhan.
© Dream
Benda lain yang disita oleh pihak kepolisian dari padepokan Kanjeng Dimas adalah sebuah kotak yang berbahan dasar kayu. Benda ini disebut sebagai dapur ATM. Dimas Kanjeng membanderol dengan harga Rp 250ribu.
Di dalam kotak tersebut ada tulisan arab. Para santri diajarkan cara kerja benda ini adalah dengan menempelkan uang Rp 10ribu pada tulisan arab lalu dimasukkan ke dalam plastik, maka akan didapatkan uang Rp 5juta.
© Dream
Bukan hanya menjanjikan bisa menggandakan uang ataupun harta benda yang berharga, ternyata Dimas Kanjeng juga mengiming-imingi para santri dengan janji bisa menguasai tujuh bahasa. Caranya adalah dengan membeli sebuah pulpen Laduni seharga Rp 10ribu.
(Sumber : Ditreskrimum Polda Jatim)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
