(Antara Foto/ Reuters/Steve Marcus)
Dream - Sepanjang mega-duel dengan Manny Pacquiao pada Sabtu malam di MGM Grand Arena, Las Vegas, ayah Floyd Mayweather Jr, Mayweather Sr, tanpa henti memberi semangat anaknya di sudut ring di setiap ronde.
Bagi penonton awam, Mayweather memang menang. Tapi bagi pecinta tinju atau veteran seperti Mayweather Sr tahu bahwa, dalam tinju, yang terbaik adalah tidak pernah mengambil 'hadiah' yang diberikan oleh hakim.
Umumnya, hakim tinju cenderung mendukung permainan agresif di atas ring. Di luar itu, respon penonton yang antusias dapat mempengaruhi hakim untuk memberi skor pada pukulan yang dilancarkan seorang petinju.
Sementara dalam pertarungan Sabtu malam lalu, Pacquiao jelas mendapat dukungan mayoritas penonton. Setiap kali pukulannya mendarat di tubuh Mayweather, baik efektif atau tidak, penonton langsung bersorak.
Tetapi ketiga hakim pada pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas welter versi WBA, WBO, dan WB dianggap terlalu 'pro' Mayweather. Mereka memberi skor kontroversial dengan selisih yang sangat jauh.
Hakim Dave Moretti, misalnya, ia memberikan kemenangan kepada Mayweather di ronde 10 dari 12 dengan skor 118-110. Sementara hakim Glenn Feldman dan Burt Clements sepakat memberi skor 116-112 untuk kemenangan petinju yang tak terkalahkan Amerika Serikat melalui ronde keempat dan kedelapan.
Ketiga hakim tersebut adalah hakim yang sangat berpengalaman. Mereka sering menjadi hakim pertarungan tinju besar dunia.
Namun keputusan kontroversial dua dari ketiga hakim tersebut seperti mengingatkan kemenangan angka Mayweather atas Marcos Maidana pada 14 September tahun lalu.
Di pertarungan versus Maidana, Moretti memberikan nilai 116-112 untuk kemenangan Mayweather. Sedang pada pertarungan kedua September tahun lalu, hakim kesayangan Mayweather ini memberikan nilai 115-113.
Sementara Clements yang juga menjadi hakim di pertarungan pertama versus Maidana memberikan nilai 117-111 untuk kemenangan petinju kesayangannya itu.
Clements juga menjadi salah satu dari ketiga hakim yang memberikan keputusan draw kontroversial dalam duel antara Timothy Bradley melawan Diego Chaves tahun lalu. Waktu itu, Clements dianggap lebih memihak pada Bradley.
Sedangkan Feldman diketahui adalah hakim tinju yang dinilai fair dalam memberikan skor. Keputusan draw dalam duel petinju Andy Lee dengan Peter Quillin, Feldman memberikan skor sama 113-113.
Sementara dalam pertarungan Lucas Matthysse melawan Ruslan Provodnikov dari Rusia, Feldman memberikan kemenangan untuk Matthysse, petinju asal Argentina, dengan skor 115-113.
(Sumber: bleacherreport.com)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
