Dream - Tim kemanusiaan di bawah koordinasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) terbang pagi ini menuju Nepal. Tim terdiri dari Senior Vice President ACT merangkap Ketua Tim Syuhelmaidi Syukur dan anggota yaitu Manajer Disaster Manegement Institute of Indonesia (DMII), Wahyu Novyan dan Bambang Triyono dari Global Philantropy.
Media ACT berangkat tadi pagi pukul 05.45 WIB menggunakan pesawat AirAsia menuju Kathmandu, Ibu Kota Nepal.
" Rencana awal, tim akan berangkat Senin sore via New Delhi, India, namun karena bandara di Kathmandu, Nepal sudah dibuka, maka kita ubah rencana itu langsung berangkat ke Kathmandu," ujar Ketua Tim Kemanusiaan ACT, Syuhel, melalui keterangan tertulis diterima Dream.co.id, Selasa, 28 April 2015.
Tim ini akan membawa bantuan senilai Rp300-500 juta. Bantuan itu disalurkan dalam bentuk makanan dan barang yang dibutuhkan seperti selimut, tenda, dan peralatan lainnya.
Presiden ACT Ahyudin mengatakan pihaknya akan semaksimal mungkin menyalurkan bantuan kepada korban gempa Nepal. Bahkan, katanya, tim juga akan terlibat dalam proses evakuasi selain menyalurkan bantuan.
" Dana ini adalah amanah dari masyarakat, dengan segala dedikasi dan kemampuan, di atas segalanya akan kami tunaikan secara profesional," kata Ahyudin.
Menurut Ahyudin, tim yang berangkat hari ini merupakan tim advance yang bertugas membuka jalur bagi penyaluran bantuan dari Indonesia berikutnya.
Sehingga, menurut dia, sebelum berangkat, tim ini telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di Nepal, India, dan Tiongkok. Ini untuk mempermudah akses masuknya bantuan seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk India di New Delhi dan Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Nepal, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di India dan Tiongkok, para pendaki Himalaya asal Indonesia dan NGO setempat.
" Salah satu tugas kami tim advance ini adalah membuka jalan untuk tim berikutnya agar bisa melakukan aksi lebih baik lagi. Insya Allah kita akan mudah mengajak mitra-mitra lainnya untuk bersinergi membantu korban bencana untuk program-program kemanusiaan," ungkapnya.
Usai pemberangkatan tim advance, ACT berencana untuk memberangkatkan tim kedua pada Jumat, 1 Mei 2015. Tim ini beranggotakan tiga dokter dengan spesifikasi dua dokter bedah dan satu dokter umum. (ism)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya