Foto: Bangkok Post
Dream - Pencarian hilangnya 12 pemain sepak bola muda dan pelatihnya yang terperangkap di sebuah gua di Thailand akhirnya menemukan titik terang.
Setelah 10 hari terperangkap, mereka ditemukan dalam kondisi selamat dalam gua Tham Luang Nang Non, Provinsi Chiang Rai.
Dilansir dari Buzzfeed.com, Gubernur Provinsi Chiang Rai, Narongsak Osottanakorn, mengatakan semua korban ditemukan sekitar 274 meter hingga 365 meter di bawah gua, yang permukaannya terendam air laut.
Awalnya, tim penyelamat mencari jalan alternatif untuk masuk ke dalam gua dengan menguras air yang menggenang.
Namun pihak militer mengatakan cara tersebut akan memakan waktu berbulan-bulan. Militer Thailand memutuskan untuk menyelam ke dalam air untuk menyelamatkan para korban.
" (Kami akan) bersiap untuk mengirim makanan tambahan agar mereka bisa bertahan hidup setidaknya selama empat bulan. Kami juga melatih mereka untuk menyelam sambil terus menguras air," kata Anand Surawan, Kapten Angkatan Laut Thailand.
Gubernur Osottanakorn mengatakan pada Selasa pagi kemarin, kesehatan semua korban dalam kondisi hijau yang berarti dalam keadaan baik.
" Kami menemukan bahwa sebagian besar anak itu dalam kondisi hijau. Mungkin beberapa saja yang mengalami cedera ringan dan dikategorikan sebagai kondisi kuning. Tapi tidak ada yang dalam kondisi merah," katanya.
Para orangtua anak-anak yang terperangkap dalam gua itu tidak kuasa menahan rasa haru dan bahagia.
Aisha Wiboonrungrueng, yang putranya termasuk di antara mereka yang terperangkap, tersenyum dan memeluk anggota keluarga lain setelah mendapat kabar para korban ditemukan dalam kondisi selamat.
Dia berjanji akan membuatkan makanan favorit untuk putranya Chanin yang berusia 11 tahun begitu tiba di rumah.
Pada 23 Juni lalu, sebanyak 12 anak-anak usia 11 hingga 16 tahun, dan seorang pelatih dari akademi sepak bola Moo Pa hilang saat melakukan penjelajahan di gua Tham Luang Nang Non.
Mereka diduga terperangkap setelah air laut naik dan masuk hingga menggenangi sistem gua yang cukup kompleks itu.
Hilangnya ke-13 orang itu telah memicu pencarian besar-besaran hingga melibatkan tim ahli penyelaman internasional dan seorang ahli penyelamatan gua dari Amerika Serikat, Anmar Mirza.
Mirza mengatakan, upaya menyuplai makanan kemudian mengeluarkan korban dari dalam gua akan menghadapi tantangan yang berat.
" Membawa seorang yang tidak ahli menyelam melalui gua yang terendam air adalah salah satu situasi paling berbahaya. Meskipun menyelam adalah salah satu alternatif yang mudah," kata Mirza.
(ism, Sumber: BuzzFeed.com)
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya