RS Darurat Wisma Atlet (Foto: Liputan6.com)
Dream - Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19, Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono melaporkan tingkat hunian di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet mengalami penurunan signifikan hingga 2 November 2020. Tak hanya di ruang isolasi, hunian di tempat perawatan pasien sedang dan ringan juga menurun.
Diketahui, tower 4 dan 5 dari Wisma Atlet yang telah diubah peruntukannya sebagai Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri. Sementara tower 6 dan 7 dipakai untuk ruangn perawatan pasien ringan dan sedang.
“ Kita lihat dari waktu ke waktu katakanlah salam satu bulan terakhir ini, katakanlah satu bulan yang lalu.... ini semuanya menurun,” ungkap Dr Tugas dalam konferensi pers di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB, Jakarta, Senin 2 November 2020.
Tugas melaporkan tingkat hunian keempat tower Wisma Atlet pada awal Oktober 2020 lalu sempat mencapai lebih dari 80 persen.
“ Di Tower 4 dan 5 katakan apa itu di atas 80 persen yang jelas dan Tower 6 dan 7 juga di atas 80%,” katanya.
Namun per hari ini, tingkat hunian di tower RS Darurat Wisma Atlet yang khusus merawat pasien bergejala ringan dan sedang sudah berada di bawah 37 persen.
Begitu pula dengan ruang perawatan untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri dilaporkan menurun menjadi 23,4 persen dari sebelumnya di atas 80 persen.
“ Ini penurunan jauh,” kata Tugas.
Tugas mengatakan ada beberapa faktor penyebab turunnya tingkat hunian di RS Darurat Wisma Atlet ini. Pertama yakni pertambahan kasus yang menurun. Kedua angka kesembuhan Covid-19 yang meningkat.
" Pertambahan (pasien Covid-19) memang menurun dari sebelumnya, angka kesembuhan juga meningkat. Ini menyebabkan penurunan dalam perawatan RS Covid-19," jelasnya.
Sementara itu data terakhir pasien Covid-19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet per 2 November 2020 hingga pukul 08.00 WIB, mencapai 1.045 orang yang dirawat di tower 6 dan 7. Data kemarin ini berkurang sebanyak 1.105 orang atau sekitar 60 persen dari posisi sebelumnya. .
Sementara untuk pasien Covid-19 yang dirawat di Tower 4 dan 5 dilaporkan bertambah 8 orang, dari semula 721 menjadi 729 pasien. Tower 4 dan 5 ini merupakan flat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 tanpa gejala.
Sejak 23 Maret sampai 2 November 2020, pasien terdaftar di tower 6 dan 7 sebanyak 23.424 orang. Pasien keluar 22.379 orang, dengan rincian pasien rujuk ke RS lain 433 orang, pasien pulang atau sembuh 21.729 orang dan meninggal 8 orang
Sedangkan rekapitulasi pasien di tower 4 dan 5 sejak 15 September sampai dengan 2 November 2020, pasien terdaftar 12.760 orang, pasien keluar sebanyak 11.938 orang, pasien rujuk 2 orang dan meninggal nihil.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari