7 Adab Jalin Pertemanan dalam Islam

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 7 Maret 2018 20:00
7 Adab Jalin Pertemanan dalam Islam
Hubungan antarmuslim dapat menguat dengan pertemanan.

Dream - Sahabat Dream, setiap dari kita terlahir sebagai makhluk sosial. Interaksi dengan sesama merupakan kebutuhan kita dalam menjalani kehidupan.

Dari interaksi, kita menjalin pertemanan dan persaudaraan. Dari interaksi pula kita tersambung silaturahmi serta menguatkan ukhuwah.

Tentu, menjalin pertemanan dibutuhkan kerelaan hati untuk menerima perbedaan. Juga menyediakan diri untuk hadir setiap kali ada yang lain membutuhkan.

Imam Al Ghazali menulis risalah Al Adab fid Din yang dimuat dalam Majmu'ah Rasail Al Imam Al Ghazali. Dalam risalah itu, Imam Al Ghazali mengemukakan adab-adab apa saja yang perlu diperhatikan dalam menjalin pertemanan.

" Adab berteman, yakni menunjukkan rasa gembira ketika bertemu, mendahului beruluk salam, bersikap ramah dan lapang dada ketika duduk bersama, turut melepas saat teman berdiri, memperhatikan saat teman berbicara dan tidak mendebat ketika sedang berbicara, menceritakan hal-hal yang baik, tidak memotong pembicaraan dan memanggil dengan nama yang disenangi."

Dalam kutipan tersebut, terdapat setidaknya tujuh adab yang dikemukakan Imam Al Ghazali. Adab pertama yaitu menunjukkan perasaan gembira ketika bertemu. Ini sebagai pertanda pertemanan yang terjalin adalah baik.

Adab kedua mendahului mengucap salam. Apapun latar belakang profesinya, mengucap salam lebih dulu menunjukkan posisi yang setara. Dengan begitu, orang lain tidak merasa lebih rendah dari kita.

Adab ketiga, ramah ketika duduk dan bercengkerama. Pertemanan merupakan hubungan yang menyenangkan karena tidak ada jarak. Dengan demikian, memungkinkan adanya keakraban dan ketulusan antar-teman.

Adab keempat, melepas teman yang berdiri untuk berpamitan. Ini menunjukkan penghargaan terhadap teman. Apabila teman berdiri, maka dianjurkan untuk turut berdiri.

Selengkapnya...

Beri Komentar