Adakah Makna di Balik Tiap Gerakan Sholat?

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 5 September 2018 06:01
Adakah Makna di Balik Tiap Gerakan Sholat?
Ibadah sholat dijalankan dengan gerakan tertentu yang sudah menjadi paket.

Dream - Sholat merupakan ibadah yang dijalankan dengan sejumlah gerakan. Sholat dimulai takbiratul ikhram dengan mengangkat kedua tangan, lalu berdiri, rukuk dan sujud.

Setiap gerakan dikerjakan secara berurutan. Apabila satu saja gerakan tidak dilaksanakan, sholat dianggap tidak sah atau batal.

Mungkin ada sebagian orang yang pernah mendapat pertanyaan mengenai makna di balik setiap gerakan sholat. Lantas, apa sebenarnya maknanya?

Dikutip dari Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat Lc., menjelaskan ritual sholat tidak bisa dijelaskan secara maknawi. Ini karena Allah tidak menyebut makna di balik setiap gerakan ketika memerintahkan manusia untuk sholat.

Jika memang ada, maknanya tetap berujung pada ibadah. Yaitu bentuk penyembahan seorang hamba kepada Sang Khalik.

Sehingga, sholat tidak bisa dijelaskan dengan maknanya. Kalaupun ada orang yang merasakan pengalaman tertentu, itu hanya pandangan subjektif.

Sebagai contoh, ada yang memandang sholat sebagai media untuk melatih disiplin seseorang. Karena waktu sholat sudah tetap, maka orang jadi disiplin.

Orang boleh saja mengatakan mendapat pengalaman tersendiri ketika sholat. Dan pengalaman itu disebut hikmah, yang tentu berbeda dengan orang lainnya.

Meski demikian, ritual sholat turun dalam bentuk paket. Artinya, setiap gerakan maupun bacaan tidak boleh diubah oleh manusia.

Selengkapnya...

1 dari 2 halaman

Ilmuwan AS Buktikan Manfaat Gerakan Sholat

Dream - Penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Binghamton, New York, Amerika Serikat, mengungkap manfaat sholat lima waktu yang dilakukan umat Muslim. Dalam laporan penelitian, mereka menyebut gerakan sholat yang dilakukan dengan benar dan teratur bisa menyembuhkan sakit pinggang.

" Satu cara untuk memikirkan pergerakan sholat sama dengan yoga atau terapi fisik yang digunakan untuk merawat sakit pinggang," kata Chair Mohammed Khasawneh, profesor dari Universitas Binghamton, sebagaimana dikutip Dream dari laman www.binghamton.edu, Senin 13 Maret 2017.

Manfaat Gerakan Sholat Bagi Tubuh Manusia

Para ilmuwan di universitas tersebut memfokuskan penelitian ini pada praktik gerakan sholat yang dilakukan secara berulang-ulang. Hasil kajian ini telah diterbitkan melalui sebuah paper dalam International Journal of Industrial and Systems Engineering.

Menurut Khasawneh, kesehatan fisik dipengaruhi oleh faktor sosio-ekonomi, gaya hidup, dan religi. Bahkan, tambah dia, studi mengindikasikan bahwa ada keterkaitan kuat antara sholat dan cara mempertahankan gaya hidup sehat secara fisik.

" Sholat bisa menghilangkan stres fisik dan kecemasan, sementara ada juga penelitian yang menunjukkan ritual sholat dapat dianggap sebagai pengobatan klinis yang efektif terhadap disfungsi neuro-muskuloskeletal," kata dia.

Paper bertajuk " An ergonomic study of body motions during Muslim prayer using digital human modelling" itu menganalisis statistik berdasarkan pergerakan yang dihasilkan oleh model digital yang digerakkan komputer. Mereka membandingkan antara model digital yang menderita sakit pinggang dan yang sehat.

2 dari 2 halaman

Fakta Mengejutkan dalam Penelitian Itu

Dalam penelitian ini, tim ilmuwan itu menemukan bahwa gerakan sujud bisa menekan sendi dan menyembuhkan sakit pinggang. Tekanan maksimum yang terjadi selama sholat jauh lebih rendah dari batas aman yang distandarkan Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan (NIOSH).

" Dan gerakan dapat dengan aman dianggap sebagai pengobatan klinis untuk nyeri pinggang, karena membutuhkan gerakan yang berbeda dari tubuh manusia secara teratur. Berdasarkan tingkat rasa sakit, kombinasi punggung dan sudut lutut dapat diidentifikasi," kata Khasawneh.

Bagi mereka yang nyeri punggung, melakukan gerakan yang benar sulit dilakukan. Menurut tradisi dan praktik Islam, jika individu tidak dapat berdiri, mereka diizinkan untuk sholat dalam kondisi duduk atau berbaring. Jika mereka mampu berdiri, mereka harus melakukan gerakan yang benar.

" Gerakan bersujud meningkatkan elastisitas sendi. Hal ini disarankan kepada orang-orang untuk melakukan sujud lebih lama," kata Khasawneh.

Menurut tim peneliti, melakukan sujud yang kurang benar dapat meningkatkan rasa sakit. Tim ini juga menyatakan bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk individu dengan cacat fisik, orang-orang dengan tipe tubuh yang lebih ekstrem dan wanita --terutama wanita hamil-- untuk menemukan gerakan terbaik untuk kelompok-kelompok ini.

Untuk kelompok-kelompok itu direncanakan akan dilakukan untuk lebih memvalidasi temuan dengan percobaan fisik menggunakan sensor dan kamera, untuk melacak tekanan pada bagian-bagian tubuh individu selama ritual sholat.

Beri Komentar