Ayah Tukang Becak, Ibu Pembantu, Anaknya Pahlawan Bangsa

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 5 September 2017 13:00
Ayah Tukang Becak, Ibu Pembantu, Anaknya Pahlawan Bangsa
Orang tua rela berhutang demi karier Nisar.

Dream - Nisar Ahmed memang masih berusia 15 tahun. Tapi remaja ini telah memiliki prestasi yang membanggakan kedua orangtuanya yang hidup dalam belenggu kemiskinan. Seluruh keluarga Nisar tinggal di permukiman kumuh Bada Baghdi Azadpur yang berjarak sekitar 24 kilometer dari Delhi.

Ayahnya, Muhammad Haq, bekerja sebagai tukang becak. Sementara ibunya, Shafikunisha, menjadi pembantu di rumah tetangga. Tapi, Nisar adalah seorang bintang tenar di kejuaraan atletik tingkat nasional di India.

Laporan The Indian Times menyebut, Nisar mengantongi medali emas untuk kedua kalinya di kejuaraan Atletik Negara Bagian Delhi pada Sabtu, 2 September 2017. Hebatnya, pada saat yang sama, dia menjadi yang tercepat di antara atlet lari 100 meter yunior lainnya.

Selama kariernya di dunia atletik, Nisar telah mengoleksi dua rekor atas namanya sendiri, yaitu di kelas 100 meter dan 200 meter.

1 dari 2 halaman

Orangtua Tak Dapat Menonton Aksi Nisar

Orangtua Tak Dapat Menonton Aksi Nisar © Dream

Jika mendapat porsi latihan yang benar dan konsisten, Nisar kemungkinan akan menjadi kebanggaan India di mata internasional. Tetapi, pencapaian gemilang Nisar di kejuaraan Atletik Negara Bagian Delhi harus dilewatkan oleh keluarganya.

Di saat Nisar sibuk mengoleksi emas di kejuaraan itu, ayahnya berpeluh keringat mengangkut penumpang dengan becaknya. Sang ibu sibuk bekerja sebagai pembantu ibu rumah tangga.

Orangtua Nisar tidak bisa menghadiri kejuaraan atletik di Delhi karena biaya perjalanan yang dianggap mahal.

" Kami benar-benar ingin melihatnya bertanding. Tapi untuk itu kami harus mengorbankan penghasilan seharian dan itu bukan sesuatu yang kami mampu. Yang penting kami tahu dia menang," kata ayahnya kepada The Indian Express.

2 dari 2 halaman

Utang yang Demi Anak

Utang yang Demi Anak © Dream

Nisar dan keluarganya tinggal di sebuah gubuk berukuran kecil 3x4 meter. Meski hidup serba kekurangan, mereka telah melakukan pengorbanan besar untuk karier atletik putra mereka.

" Kami bermimpi melihat anak kami menjadi besar dalam bidang olahraga. Sudah lebih dari satu setengah tahun sejak saya meminjam 28.000 rupee atau setara Rp4,1 juta untuk karier atletik Nisar. Uang tersebut untuk membeli perlengkapan olahraga dan kebutuhan dietnya. Saya belum bisa melunasinya," kata Muhammad Haq.

Jalan Nisar masih sangat panjang. Banyak yang berharap karier Nisar semakin cemerlang di bawah bimbingan Menteri Olahraga India Rajyavardhan Singh Rathore yang berlatar belakang olahragawan.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More