Dream - Terdapat kesunahan dalam gerakan bangkit dari sujud saat sholat. Kesunahan tersebut adalah bertumpu pada kedua tangannya.
Banyak yang memahami sunah yang dimaksud adalah dengan kedua telapak tangan menapak di tanah lalu bangkit sujud. Tetapi, ada sebagian umat Islam yang memahami sunah bangkit dari sujud adalah dengan mengepalkan tangan.
Dari dua pemahaman di atas, manakah yang paling kuat kedudukannya dalam syariat?
Dikutip dari rubrik Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama, sebagian besar ulama berpendapat sunahnya bangkit dari sujud yaitu dengan bertumpu pada telapak tangan. Pendapat ini seperti dijelaskan oleh Muhammad Khathib Asy Syarbini dalam kitabnya Mughnil Muhtaj ila Ma’rifati Alfazh al-Minhaj.
" Sunah untuk bertopang kepada kedua tangannya ketika bangun dari sujud dan duduk karena hal tersebut lebih tampak sebagai simbol ketawadlu'an, lebih bisa membantu orang yang sholat, dan karena telah dipraktikan oleh Rasulullah SAW sebagaimana ditetapkan dalam hadis sahih."
Asy Syarbini juga menjelaskan bagaimana cara bertumpu dengan kedua tangan. Menurut Asy Syarbini, baik orang kuat maupun orang lemah menjadikan kedua telapak tangan dan telapak jari-jarinya di atas tanah.
" Sedang cara bertumpunya adalah dengan menjadikan kedua telapak tangan dan telapak jari-jarinya di atas tanah baik orang yang kuat maupun yang lemah."
Sementara sebagian umat Islam yang memandang kesunahan bangkit dari sujud dengan mengepalkan tangan, mendasarkan pendapat tersebut pada hadis berikut.
Ketika Rasulullah SAW bangkit dalam sholatnya Beliau meletakkan tangannya di atas tanah sebagaimana tukang adonan roti meletakan tangannya (al 'ajin).
Tetapi, para ulama menyatakan hadis tersebut tidak sahih. Meski jika dianggap sahih, makna kata 'al 'ajin' bukan berarti seperti tukang roti, melainkan orang tua renta, seperti penjelasan Asy Syarbini.
" Adapun hadis yang terdapat dalam kitab Al Wasith dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi SAW ketika berdiri dalam sholat meletakkan tangannya di atas tanah sebagaimana tukang pembuat adonan roti, bukan termasuk hadis sahih. Dan jika hadis ini sahih maka mesti ditafsirkan dengan penafsiran di atas (menjadikan kedua telapak tangan dan telapak jari di atas tanah), dan yang dimaksud dengan al 'ajin adalah orang yang tua renta bukan tukang pembuat adonan roti ('ajin al 'ajin)."
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media