Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Bagi umat Islam, tanggal 10 Muharram adalah hari istimewa. Tahun ini, tanggal tersebut bertepatan dengan 20 September 2018.
Banyak peristiwa penting bagi umat Islam terjadi pada 10 Muharram, yang dikenal dengan hari Asyura. Peristiwa-peristiwa tersebut menjadi dasar umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa Tasu'a dan Asyyura sebagai ungkapan rasa syukur.
Salah satu peristiwa tersebut adalah terbebasnya Nabi Musa AS bersama Bani Israil dari kejaran Firaun dan bala tentaranya.
Nabi Musa AS kemudian berpuasa sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Hal ini kemudian dijalankan oleh umat Yahudi.
Rasulullah Muhammad SAW kemudian memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Asyura. Perintah ini muncul usai Rasulullah bertemu dengan orang-orang Yahudi yang melaksanakan puasa Asyura.
Hal ini tertuang dalam hadis riwayat Ahmad, dari Abu Hurairah RA. Dalam riwayat tersebut, Abu Hurairah bercerita tatkala Rasulullah mendatangi orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa asyura.
Nabi SAW bertanya, " Puasa apa kalian?" Mereka menjawab, " Hari ini Tuhan menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari tenggelam, sementara Firaun dan tentara-tentaranya ditenggelamkan. Pada hari ini juga, Tuhan melabuhkan kapal Nuh di bukit Judi. Oleh sebab itu, pada hari ini Nuh dan Musa berpuasa sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan mereka." Nabi pun bersabda, " Aku lebih berhak atas Musa dan lebih berhak untuk berpuasa pada hari ini. Selanjutnya Nabi bersabda kepada para sahabatnya, " Siapa di antara kalian berniat puasa pagi hari ini, hendaklah ia menyempurnakan puasanya. Siapa di antara kalian terlanjur memakan makanan yang dihidangkan keluarganya, maka ia juga menyempurnakan sisa waktu hari ini untuk berpuasa."
Usai memerintahkan puasa Asyura, Rasulullah kemudian mendapat informasi dari sejumlah sahabat puasa tersebut merupakan kebiasaan orang Yahudi. Sementara umat Islam tidak dibolehkan meniru kebiasaan umat lain.
Mendapat informasi tersebut, Rasulullah kemudian memerintahkan umat Islam untuk menjalankan puasa tanggal 9 Muharram, yang dikenal dengan nama Tasu'a. Perintah itu muncul di tahun sebelum Rasulullah meninggal.
Belum sempat bertemu Muharram tahun depan, Rasulullah SAW sudah meninggal. Sehingga, belum pernah melaksanakan puasa sunah tasua meski sudah memerintahkannya kepada umat Islam.
Perintah ini termuat dalam hadis riwayat Muslim dari Abdullah ibn Abbas RA.
" Ketika Rasulullah SAW berpuasa hari asyura dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa, orang-orang lalu bertanya, 'Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.' Rasulullah SAW lalu bersabda, 'Maka kalau begitu, tahun depan jika Allah menghendaki, kita berpuasa di hari kesembilan.' Ibn ‘Abbas berkata, 'Tahun depan itu tidak terjadi karena Rasulullah SAW sudah wafat sebelumnya."
Hadis di atas menjelaskan sebab kesunahan puasa tasua. Salah satunya untuk menyalahi kebiasaan umat Yahudi dan Nasrani yang juga berpuasa di hari Asyura.
Advertisement
Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana



Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya

29 Pekerja Migran Indonesia Selamat dari Kebakaran Maut Hong Kong, Tiga Masih Dicari