Kala Sahabat Rasul Berubah Murung Diingatkan Soal Bercanda

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 12 Februari 2018 20:00
Kala Sahabat Rasul Berubah Murung Diingatkan Soal Bercanda
Bercanda memang perlu, tapi tetap harus sesuai porsinya.

Dream - Bercanda tentu boleh saja dilakukan. Islam pun tidak melarang umatnya bercanda. Karena bercanda membawa dampak positif, yaitu hilangnya kepenatan dalam pikiran.

Tetapi, bercanda harus dilakukan dengan memperhatikan batas-batasnya. Jika berlebihan, tentu tidak baik dan justru bisa menimbulkan dampak buruk.

Ada baiknya kita memperhatikan tafsir atas ayat 16 dan 17 Surat Al Hadid. Dua ayat tersebut artinya demikian.

Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.

Ketahuilah bahwa Allah yang menghidupkan bumi setelah matinya (kering). Sungguh, telah kami jelaskan kepadamu tanda-tanda (kebesaran kami) agar kamu mengerti.

Dalam Kitab Tafsir Jalalain dijelaskan ayat ini turun ketika para sahabat banyak bercanda. Saking seringnya, mereka jadi lalai pada Allah SWT.

Allah bertanya kapan waktu untuk para sahabat mengingat-Nya. Ini karena waktu mereka habiskan untuk bercanda. Allah juga memerintahkan agar tidak meniru kaum-kaum sebelumnya, yang karena kesukaan bercanda membuat mereka menganggap perintah Tuhan sebagai lelucon.

Imam Jalaluddin Al Mahalli menjelaskan kaum-kaum tersebut kemudian melewati masa yang panjang. Hati mereka menjadi keras sehingga sulit menerima kebenaran.

Ketika ayat tersebut disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW, para sahabat langsung murung dan putus asa. Mereka menganggap apa yang sudah terjadi menjadi bukti hati mereka sudah keras.

Allah kemudian menghibur mereka dengan ayat selanjutnya yang artinya sebagai berikut.

Ketahuilah bahwa Allah yang menghidupkan bumi setelah matinya (kering).

Dari penjelasan ini, kadang hidup butuh candaan. Meski begitu, tetap harus sesuai porsinya.

Selengkapnya...

Beri Komentar