Titiana, Mualaf Asal Kirgizstan (onislam.net)
Dream - Salat Idul Fitri merupakan ritual yang dijalankan umat Islam seluruh dunia dalam mengakhiri bulan suci Ramadan. Mereka berbondong-bondong dan berkumpul di sejumlah masjid dan tanah lapang demi salat bersama.
Hal ini ternyata menjadi bahan pengamatan Titiana. Wanita asal Kirgizstan, Asia Tengah ini mengaku kagum terhadap fenomena Idul Fitri, di mana semua umat Islam bisa berkumpul di satu tempat dan melakukan ritual yang sama.
" Kirgizstan punya beberapa buah masjid dan saya melihat muslim menunaikan Salat Idul Fitri bersama-sama di akhir Ramadan di alun-alun pusat kota. Begitu menakjubkan," ujar Titiana, dikutip Dream dari onislam.net, Kamis, 20 Agustus 2015.
Titiana mengatakan batinnya kerap dilanda konflik ketika memeluk agama lamanya. Banyak pertanyaan muncul dalam benaknya, namun tidak satupun terjawab.
" Ketika saya berusia sekitar 19 atau 20 tahun, saya mulai membaca kitab suci agama saya guna mencari kebenaran, seperti mengapa kita berada di muka bumi ini? Mengapa Tuhan menciptakan semua makhluk? Dan apa yang kita lakukan di atas bumi ini?" terang dia.
Meski telah menyelesaikan membaca dua kitab suci, sejumlah pertanyaan itu belum terjawab. Bahkan, Titiana mengaku mendapati dua kitab suci itu saling bertentangan satu sama lain.
Ketidakpuasan terus menyelimuti benak Titiana. Dia terus mencari dengan membuka buku, pergi ke perpustakaan, bahkan dengan melacak di internet. Aktivitas itu terus dia lakukan selama delapan tahun.
" Baru delapan tahun yang lalu, saya menemukan jawabannya dalam Islam. Ia begitu menakjubkan. Saya seolah-olah seperti menemukan sebuah dunia baru. Sebuah lembaran baru untuk memulai hidup saya," kata dia.
Atas alasan itu, Titiana kemudian memutuskan untuk memeluk Islam. Namanya kini telah berganti menjadi Tasnim.
Di tahun-tahun awal memeluk Islam, Titiana menemui sejumlah muslim yang senang hati berbagi pengetahuan tentang Islam. Dari mereka, Titiana belajar berwudhu, mendirikan salat, dan mempelajari kepribadian Rasulullah Muhammad SAW.
" Sungguh menarik bisa mendengarkan hadis Rasulullah, mengenai kehidupannya dan perilaku dalam Islam. Saya juga mempelajari apa yang harus kita lakukan dan apa yang tidak harus kita lakukan," kata dia.
Titiana menjalani proses sebagai muslim tanpa paksaan dan bertahap. Dia ingin mempelajari agama barunya secara lebih mendalam.
" Yang paling saya senangi ialah tidak ada perantara antara kita dengan Allah. Kita bisa langsung memohon kepada Allah, tidak perlu meminta kepada perantara," ungkap Titiana.
Semakin hari mempelajari Islam, keyakinannya semakin kuat. Kini, Titiana tidak lagi mengalami sejumlah keraguan dalam hidupnya.
" Kini, sebuah lembaran baru telah dimulai dalam kehidupan saya. Alhamdulillah," tutur dia.
Advertisement
Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah


Dulu Cupu Sekarang Suhu, Kiky Saputri Tantang Menteri Tanding Padel

Riset: Si Paling AI, Orang Indonesia Ngebet Liburan Mancanegara pada Tahun 2026


Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Membedah Desa Wisata Pemuteran Bali, Destinasi Tenang yang Cocok Buat Liburan Keluarga Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun