Youssoupha Sarr, Imam Penyeru Gerakan 'Jihad Hijau' (onislam.net)
Dream - Sampah berserakan dan kerusakan lingkungan hingga saat ini belum mendapat perhatian serius di dunia Islam. Bahkan, sebagian besar negara-negara muslim kerap mengabaikan persoalan ini.
Padahal, Islam adalah agama yang mencintai kebersihan dan keindahan. Terutama soal kelestarian lingkungan, Islam menaruh perhatian begitu besar.
Kesadaran akan ancaman sampah dan kerusakan lingkungan justru muncul dari seorang Imam di Senegal, Youssoupha Sarr. Imam ini menyeru jihad, bukan untuk kekerasan, tetapi melawan ancaman kerusakan lingkungan dengan 'Jihad Hijau'
" Islam sangat jelas. Setiap bentuk polusi atau serangan terhadap alam adalah dosa dan sangat dilarang. Orang-orang harus diingatkan soal ini," ujar Sarr kepada Aljazeera seperti dikutip dari onislam.net, Selasa, 11 Agustus 2015.
Sarr adalah Imam Masjid di Guedwaye, distrik padat penduduk di pinggiran Kota Dakar. Di sana, setiap orang dengan mudah menangkap pemandangan tas plastik terbang ke udara disapu angin di gang-gang kecil.
Di Senegal, sampah dan kerusakan lingkungan menjadi masalah yang tidak pernah tertangani. Melihat hal itu, Sarr mendesak seluruh komunitas untuk turun tangan mengatasi masalah seperti krisis air dan sampah berserakan di jalan-jalan, sungai dan tepi pantai Afrika Selatan.
" Ini bukan hanya persoalan lokal, ini isu global. Satu persoalan yang dilupakan oleh dunia muslim," kata Sarr.
Bagi para pemimpin umat Islam seperti Sarr, persoalan seperti ini merupakan bentuk kegagalan dari pemimpin. Sehingga hal ini berdampak begitu besar terhadap situasi lingkungan ke depan.
" Satu kata terakhir. Perlindungan lingkungan adalah panggilan moral, pesan ini harus disebarkan," ungkap dia.
Terpanggil menyerukan gerakan Jihad Hijau, Sarr berjuang bersama Yayasan Islam untuk Ekologi dan Ilmu Pelestarian Lingkungan. Yayasan ini tengah menyusun rancangan deklarasi 'Jihad Hijau' yang akan dibacakan dalam pertemuan di Istanbul akhir bulan ini.
Senegal dan sebagian besar negara di Benua Afrika merasakan betul pengaruh kerusakan lingkungan dan dampak buruk pemanasan global. Hujan yang turun tidak menentu merugikan mata pencaharian penduduk lokal, juga membuat tingkat kesehatan semakin rentan.
Senegal dihuni oleh sebagian besar penduduk muslim, dengan tingkat populasi mencapai 94 persen dari 13 juta jiwa. Sementara penduduk penganut Kristen dan kepercayaan lokal mencapai 5 persen.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR