Bupati Banyuwangi Bikin Satgas 'Paman Tak Resah', Apa Itu?

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 3 Juli 2017 17:32
Bupati Banyuwangi Bikin Satgas 'Paman Tak Resah', Apa Itu?
Satgas ini berupaya membereskan persoalan makanan tak layak konsumsi yang kerap dimakan para siswa sekolah.

Dream - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kerap memunculkan ide kreatif dalam menjalankan program-programnya. Beberapa nama program yang dijalankan di masa kepemimpinan Anas pun terdengar unik.

Sebut saja program Stop Angka Kematian Ibu dan Anak atau Sakina dan program pemberian akte bernama Lahir Procot Pulang Bawa Akte.

Selain itu, Anas juga meluncurkan program untuk menjaga tingkat kebersihan makanan dan jajanan siswa sekolah. Program yang dibentuk dalam satuan tugas itu bernama Paman Tak Resah atau kependekan dari Pemeriksaan Makanan Jajanan Tak Beracun, Enak, Sehat, Aman, dan Higienis.

Menurut laporan Merdeka, nantinya Satgas Paman Tak Resah akan memastikan makanan yang dijual di lingkungan sekolah tidak mengandung zat berbahaya.Satgas Paman Tak Resah dibentuk di seluruh sekolah se-Banyuwangi. Anggotanya terdiri atas kepala sekolah dan guru, komite sekolah, tenaga kesehatan Puskesmas, dan perwakilan siswa.

Upaya ini disebabkan banyaknya makanan tak sehat yang dapat dikonsumsi anak-anak. Makanan sehari-hari sangat berpengaruh pada kesehatan khususnya pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

"Bila anak-anak mengonsumsi jajanan tidak sehat yang mengandung bahan kimia yang berbahaya, ini tidak hanya bahaya bagi kesehatan fisik anak, namun juga akan mengancam tumbuh kembang otaknya," kata Bupati Anas beberapa waktu lalu.

Menurut Anas, selama ini dia kerap melihat sekolah tidak mengontrol bahan-bahan makanan yang dipakai penjual. "Untuk itu kami luncurkan satgas Paman Tak Resah. Tugas satgas akan memeriksa kandungan semua makanan yang dijual di dalam maupun luar sekolah," ucap dia.

"Saat ini tim sudah jalan. Misalnya, beberapa waktu lalu di Genteng Kulon, para penjual makanan yang biasa ada di sekitar sekolah sudah dikumpulkan oleh Puskesmas, dan langsung diberi materi oleh dokter setempat. Jadi ini tidak mematikan para penjual jajanan dengan melarang mereka berjualan, tapi kita mengedukasi agar menyajikan makanan yang sehat bagi anak-anak kita semua. Alhamdulillah respons mereka bagus. Saya yakin, justru dengan meningkatkan higienitas, justru jualan mereka tambah laris," kata bupati berusia 43 tahun itu.

 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More