Kisah Kopassus Kumandangkan Azan di Puncak Everest

Reporter : Sandy Mahaputra
Rabu, 24 Juni 2015 10:51
Kisah Kopassus Kumandangkan Azan di Puncak Everest
Bukan meneriakkan kecintaannya terhadap Indonesia, melainkan mengumandangkan azan dan bertakbir.

Dream - Pratu Asmujiono sudah melewati `Zona Kematian`. Saat empat jam menjelang pencapaian Puncak Mount Everest, seluruh Rakyat Indonesia mendoakannya.

Akhirnya sang prajurit mencapai Puncaknya. Asmujiono menjadi orang Indonesia, Asia tenggara dan Islam pertama yang mencapai Puncak tertinggi di Dunia, Mount Everest.

Saat sampai di Puncak hanya satu keinginanya. Bukan meneriakkan kecintaannya terhadap Indonesia, melainkan mengumandangkan azan dan bertakbir.

Asmujiono berani membuka masker oksigennya hingga mengakibatkan 1/4 otaknya membeku. Dia juga mengalami sinus akut sepulang melakukan pendakian.

Dari hasil pemerikasaan Medis, seluruh Dokter di Dunia terheran, Pratu Asmujiono masih Hidup dan sehat. Jika orang lain, mungkin sudah tewas karena pembekuan Otak.

Dokter Akbar mengatakan : " Asmujiono, diselamatkan Oleh Allah, karena keberaniannya mengumandangkan Takbir, Memuji kebesaran Allah SWT di Puncak Negeri Para Dewa, tanpa dia menghiraukan keselamatan Jiwanya."

1 dari 5 halaman

Kopassus Cantik: Mantan Model yang Jago Nembak

Kopassus Cantik: Mantan Model yang Jago Nembak © Dream

Dream - Awal banyak orang tak percaya wanita cantik bernama Eka Patmawati adalah anggota Kopassus. Sosoknya sempat ramai diperbincangkan di sosial media.

Wanita berpangkat sersan ini memang mantan model sebuah majalah wanita. Demi jadi Kopassus, dia tinggalkan karir sebagai model.

Di balik wajahnya yang imut, Sersan Eka bisa menjadi momok menakutkan buat musuh. Dia jago menembak dan terjun bebas alias freefall. Kemampuan freefall ini cuma dimiliki tentara di satuan elite.

Kata dia, menjadi anggota Kopassus sangat membanggakan. Apalagi pasukan ini disebut-sebut sebagai pasukan terbaik nomor tiga di dunia setelah Inggris dan Israel.

Menurut Eka tak ada perlakuan khusus untuk wanita. Semua harus jadi jagoan di baret merah.

2 dari 5 halaman

Penerjun Payung Seribu Nyali

Penerjun Payung Seribu Nyali © Dream

Dream - Kemampuan tak kalah hebat dengan seribu nyali juga dimiliki Serda Kowad, Ni Putu Irma Purnama Dewi.

Wanita kelahiran 5 September 1990 Dili Timor-Timor ini jago melakukan terjun freefall dari ketinggian 8.000 kaki.

Awalnya ia tergugah mencintai olahraga ekstrem itu pada 2011. Kala itu dia tengah menyaksikan demo freefall dan langsung terkagum-kagum melihat para penerjun payung tersebut.

Wanita yang akrab disapa Putu mengaku sempat ketakutan dan sangat tegang ketika pertama kali mencoba latihan terjun payung.

Namun, berkat jerih payah serta tekadnya yang bulat membuat wanita yang tergabung di Persatuan Terjun Payung Angkatan Darat (PTPAD) memiliki segudang prestasi.

Putu mengaku paling berkesan melakukan terjun payung di Aceh. " Waktu di Aceh 17 Agustus 2013 baru ngerasain terjun pakai senjata dan dibawa kontainer. Karena memang disuruhnya seperti itu buat antisipasi adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Nah, waktu sebelum terjun sampai ngebayangin, nanti pas terjun gimana ya kalau tiba-tiba ada yang nembak," kata Putu.

3 dari 5 halaman

Penakluk Langit China

Penakluk Langit China © Dream

Dream - Sersan Dua Dessy Alvionita tidak pernah menyangka bisa menang di kejuaraan terjun payung di kota Qionglai, Cina, tahun lalu.

Itulah kali pertama dara kelahiran Kutai Barat, Kalimantan Timur, 22 tahun lalu mengikuti kejuaraan resmi dan langsung harus menghadapi lawan dari 42 negara. Hasilnya, ia menjadi pemenang ke-5 nomor perseorangan.

Dessy baru 1,5 tahun mulai belajar terjun payung. Total, dia sudah terjun sebanyak 3.272 kali. Buat Kopassus, angka itu masih terbilang minim.

Dari olahraga beladiri ini Dessy juga berhasil mengharumkan kesatuan baret merah dengan menjuarai kelas min. 55 kg pada Panglima Cup 2 tahun lalu.

4 dari 5 halaman

Senjata Kopassus Gemparkan Dunia

Senjata Kopassus Gemparkan Dunia © Dream

Dream - Senapan sniper SPR 2 buatan PT Pindad, perusahaan alutsista milik Pemerintah Indonesia, tengah menjadi buah bibir di dunia internasional.

Ternyata, senapan sniper canggih yang dipakai Kopassus ini tak bisa dibuat oleh sembarang negara. Kelebihan lain dari Senapan SPR 2 memiliki jangkauan target mencapai 2 km. Tetapi jarak efektifnya 1 km.

Amunisinya juga terbilang istimewa, bisa memberi 3 efek sekaligus. Menembus, membakar dan meledak di dalam target dalam satu waktu. Peluru ini mampu menembus kendaraan lapis baja sekalipun.

5 dari 5 halaman

Kopassus 'Pecundangi' Pasukan Elit Korsel di Medan Bersalju

Kopassus 'Pecundangi' Pasukan Elit Korsel di Medan Bersalju © Dream

Dream - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat masuk dalam daftar prajurit paling disegani di level Intersional. Beberapa negara Asia bahkan sering mengajak mereka untuk berlatih bersama.

Dalam sejumlah latihan, mereka tak jarang mengundang decak kagum dunia. Karena memiliki kemampuan fisik yang luar biasa kuat.

Seperti yang terjadi saat Kopassus TNI AD melakukan latihan dengan pasukan khusus Korea Selatan di Training Site 47-Kwangju.

Nah, meski jagoan perang di hutan dan berasal dari daerah tropis, pasukan elite ini harus mampu bertempur di daerah bersalju dan wilayah ekstrem lainnya.

Dalam kisah yang dimuat buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara dan diterbitkan R&W, sebagaimana dikutip Merdeka.com, pada awalnya pasukan Kopassus sempat kedinginan saat tiba di Korea Selatan.

Tapi cuaca dingin yang sangat menusuk bukan halangan. Bahkan ketika ada latihan fisik berupa lomba lari menuju bukit dengan pasukan Korea, prajurit Kopassus bisa menang dan mencapai puncak lebih dulu.

Beri Komentar