Hore! Harga Pertamax dan Solar Non-Subsidi Pertamina Diskon Rp250/Liter

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 10 November 2020 11:47
Hore! Harga Pertamax dan Solar Non-Subsidi Pertamina Diskon Rp250/Liter
Promo menyambut Hari Pahlawan ni berlaku mulai 10 November sampai 31 Desember 2020. Baca dulu syaratnya.

Dream – PT Pertamina (Persero) turut merayakan Hari Pahlawan yang jatuh hari ini, Selasa 10 November 2020 dengan memberikan diskon Rp250 per liter. Pada program khusus ini, produk bahan bakar minyak (BBM) yang bisa dibeli dengan korting tak hanya jenis Pertamax 

Pelanggan Pertamina yang bisa membeli Pertamax Turbo, Pertamina Dex , dan Dexlite juga berkesempatan mendapatkan potongan harga Rp250 per liter. Promo ini hanya berlaku untuk pembeli yang menggunakan aplikasi MyPertamina.

“ Setelah sebelumnya hanya produk Pertamax, kini pengguna aplikasi MyPertamina juga menikmati Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite dan hemat Rp250 per liternya untuk pembelian di SPBU Pertamina yang telah terfasilitasi dan terhubung MyPertamina,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading PT Pertamina, Putut Andriatno, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis.

Pengguna aplikasi MyPertamina, kata Putut, bisa menikmati program penawaran selama 10 November-31 Desember 2020.

Selain hemat per liternya, pengguna aplikasi MyPertamina juga akan mendapat poin ganda untuk pembelian Pertamax yang poinnya akan otomatis masuk ke akun MyPertamina setelah transaksi berhasil.

“ Pertamina adalah perusahaan milik negara yang didirikan untuk mengabdi pada negara dan bangsa. Tentu saja, momentum Hari Pahlawan sangat penting untuk kembali merefleksikan peran pengabdian ini melalui program-program yang menguntungkan masyarakat,” tambah Putut.

1 dari 5 halaman

Dirut Pertamina Nicke Widyawati Masuk Daftar Wanita Pebisnis Berpengaruh Dunia

Dream – Majalah Fortune kembali merilis daftar 50 perempuan paling berpengaruh di dunia. Di antara puluhan pebisnis sukses tersebut, daftar Most Powerful Women International 2020 memasukkan nama Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.

Dikutip dari laman Fortune, Kamis 22 Oktober 2020, Nicke yang menduduki peringkat ke-16 dinilai sukses sebagai CEO dan presiden direktur Pertamina, perusahaan energi milik negara di Indonesia.

Dia mengawasi perusahaan dengan pendapatan tahunan lebih dari US$54,6 miliar (Rp799,51 triliun) dan sekitar 32 ribu karyawan di seluruh dunia.

 

Perempuan kelahiran Tasikmalaya ini mendapatkan amanah menjadi pimpinan BUMN energi pada 2018 setelah pendahulunya diberhentikan di tengah upaya restrukturisasi.

Pemerintah memberikan kepercayaan kepada Nicke untuk melakukan transformasi perusahaan selama dua tahun ke depan.

Sekadar informasi, 50 nama yang masuk daftar Forbes ini merupakan perempuan eksektif perusahaan berskala global yang mampu bertahan dan bangkit di tengah pandemi Covid-19. Puluhan wanita ini berasal dari beragam sektor bisnis, mulai dari pertambangan hingga startup yang tumbuhnya paling cepat.

2 dari 5 halaman

Ucapan Selamat dari Pegawai

Masuknya nama Nicke dalam jajaran wanita pebisnis berpengaruh dunia disambut gembira oleh para jajarannya. Momen ini menjadi istimewa karena kabar tersebut datang tepat di Hari Energi Sedunia yang jatuh pada 22 Oktober 2020.

Lewat unggahan di akun Instagram @Pertamina, seluruh pegawai BUMN terbesar di Indonesia itu menyampaikan kebanggaan sekaligus ucapan selamat kepada Nicke.

" Kami Perwira Pertamina dengan bangga mengucapkan selamat kepada Direktur Utama Pertamina @nicke_widyawati yang menempati ranking 16 dari 50 Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia (Most Powerful Women International) 2020 versi Fortune.com," tulis pengelola akun Instagram terus.

Dengan penunjukan ini, jajaran Pertamina berharap sang Nahkoda bisa terus menginspirasi dan menjadi energi kebaikan dunia. " Kami selalu siap membersamai untuk membangun energi negeri, bersama Pertamina menuju #globalenergychampion."

 

 

4 dari 5 halaman

Dirut Pertamina: Premium dan Pertalite Harusnya Tak Boleh Dijual

Dream - Premium dan pertalite, sebagai gasoline dengan nilai research octane number (RON) di bawah 91, tidak boleh dijual di Indonesia. Sehingga bisa mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk menekan emisi gas rumah kaca.

Apalagi, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2017 mensyaratkan gasoline yang dijual minimum harus memiliki nilai research octane number (RON) 91. Sementara, premium merupakan RON 88 dan pertalite dengan RON 90.

" Artinya ada dua produk yang kemudian tidak boleh lagi dijual di pasar kalau mengikuti aturan tersebut yaitu premium dan pertalite," ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, dikutip dari Liputan6.com, Selasa 1 September 2020.

 

5 dari 5 halaman

Menurut Nicke, meski sudah ada aturan yang melarang, kedua jenis BBM tersebut hingga kini memiliki porsi konsumsi yang paling besar. Pada 22 Agustus 2020 tercatat, penjualan premium mencapai 24 ribu kiloliter (KL) dan pertalite sebesar 515 ribu KL.

Sementara, untuk penjualan BBM dengan RON di atas 91, yakni pertamax dengan RON 92 sebesar 10.000 KL, dan pertamax turbo dengan RON 98 sebesar 700 KL.

" Namun demikian kita akan mencoba melakukan pengelolaan hal ini karena premium dan pertalite ini porsi konsumsi paling besar. Karena itu kita segera mendorong bagaimana konsumen mampu untuk beralih ke BBM lebih ramah lingkungan," tandasnya.

Beri Komentar