Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saksi Bisu Perjuangan Umat Islam di Cikini

Saksi Bisu Perjuangan Umat Islam di Cikini Masjid Jami Cikini Al Makmur (Dream.co.id/Ilman Nafian)

Dream - Wajah Masjid Al Makmur di Jalan Raden Saleh, Cikini cukup uzur, namun begitu kokoh. Kaligrafi syahadat membentuk lambang bulan bintang semakin menguatkan citra kewibawaan masjid tersebut. Setiap mata memandang akan merasa takjub dengan kekokohan bangunan peninggalan Raden Saleh Sjarif Boestaman.

Raden Saleh merupakan seniman Jawa yang menguasai sebagian besar tanah di kawasan Cikini. Dia mendirikan masjid tersebut bagi kaum Muslim di sekitar rumahnya pada 1840, tepat di sisi Kali Ciliwung.

Mantan Ketua Pengurus Masjid Cikini Al Makmur, HM Husni menceritakan, Raden Saleh tidak mendirikan masjid itu sendirian. Dia melibatkan sejumlah tokoh Islam dalam prosesi pembangunannya.

Ketika Raden Saleh wafat pada 1906, masjid ini sempat dimiliki oleh seorang saudagar keturunan Arab Sayed Abdullah bin Alwi Alatas. Hal itu diperkuat dengan putusan pengadilan Nomor 694 tertanggal 25 Juni 1906.

Pada 1923, Sayed Abdullah bin Alwi Alatas menjual tanah beserta bangunan peninggalan Raden Saleh kepada Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Hal itu ternyata justru memicu gesekan antara umat Islam dan Kristen.

"Sempat ada gejolak saat itu, karena warga sekitar Cikini kala itu sudah merasa memiliki masjid kemudian harus dipindahkan (digusur), karena tempat itu mau dijadikan gereja," kata Husni saat berbincang dengan Dream, Jumat, 17 Juni 2016.

Rencana itu memicu perlawanan umat Islam di Jawa. Sejumlah tokoh nasional seperti HOS Tjokroaminoto, KH Mas Mansyur, H Agus Salim, Abikoesro Tjokrosoeyono berjuang mempertahankan status masjid tersebut.

Sayangnya, perlawanan kandas dan masjid terpaksa harus dipindah. Saat itu, proses pemindahan digotong oleh warga Cikini lantaran bangunan masjid masih terbuat dari kayu.

"Masjid ini dulunya bukan di sini, kurang lebih 80 meter dari sini, dipindahin sama warga, katanya yang mindahin hampir sekampung. Dulu kan masjid masjid terbuat dari kayu, jadi masih bisa buat dipindahin," ujar Husni.

Gejolak itu sempat redam. Beberapa tahun kemudian, perhatian umat Islam tertuju pada pergerakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Kala itu suasana begitu genting.

Di tengah konsentrasi menghadapi PKI, umat Islam Cikini tersentak. Penyebabnya, masjid diambil alih oleh Dewan Gereja Indonesia pada 1964 dengan cara mensertifikatkan tanah itu tanpa sepengetahuan pengurus.

Tidak terima dengan langkah Dewan Gereja Indonesia, umat Islam melakukan perlawanan dengan pelbagai cara. Salah satunya dengan menempuh jalur hukum.

Setelah berjuang hingga puluhan tahun, pada 1991, tanah Masjid Cikini Al Makmur dikembalikan kepada umat Islam melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta tertanggal 24 Mei 1991. Gubernur DKI saat itu, Wiyogo Atmodarminto mewakili Pemerintah Republik Indonesia menyerahkan sertifikat tanah di hadapan jemaah Masjid Cikini Al Makmur.

Kini, Masjid Cikini Al Makmur telah mengalami perluasan tanah, tetapi bangunan aslinya tetap dipertahankan. Pemerintah kemudian menetapkan masjid ini sebagai salah satu benda cagar budaya.

(Ism, Laporan: Ilman Nafian)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Cak Imin Ziarah ke Makam Bung Karno Usai Dapat Petunjuk Mimpi Para Kiai

Cerita Cak Imin Ziarah ke Makam Bung Karno Usai Dapat Petunjuk Mimpi Para Kiai

Cak Imin bercerita, sejumlah kiai memintanya segera sowan Bung Karno sebagai pendiri bangsa.

Baca Selengkapnya
Beralasan Ada di Kawasan Hutan Lindung, Masjid Bersejarah Usia 600 Tahun di India Dihancurkan

Beralasan Ada di Kawasan Hutan Lindung, Masjid Bersejarah Usia 600 Tahun di India Dihancurkan

Penghancuran masjid ini termasuk dalam proyek penggusuran bangunan dari kawasan hutan yang dilindungi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Arab Saudi Izinkan Akad Nikah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Aturan Ini Penting Diperhatikan

Pemerintah Arab Saudi Izinkan Akad Nikah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Aturan Ini Penting Diperhatikan

Perizinan ini adalah inisiatif Kementerian Haji dan Umrah agar bisa memperkaya pengalaman para jemaah ataupun peziarah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ciri-Ciri Pemimpin Zalim Menurut Islam, Akibat dan Ancaman bagi Orang yang Mengikutinya

Ciri-Ciri Pemimpin Zalim Menurut Islam, Akibat dan Ancaman bagi Orang yang Mengikutinya

Ciri-ciri pemimpin zalim menurut Islam ialah bahwa mereka memiliki sikap yang buruk di mata masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kematian yang Dicemburui, Jemaah Sholat Subuh di Aceh Meninggal dalam Posisi Sujud Saat Sedang Berzikir

Kematian yang Dicemburui, Jemaah Sholat Subuh di Aceh Meninggal dalam Posisi Sujud Saat Sedang Berzikir

Detikt-detik seorang jemaah masjid tiba-tiba meninggalkan dunia saat sedang berzikir usai melaksanakan ibadah sholat Subuh.

Baca Selengkapnya
Geger Pengadilan Kota di India Izinkan Umat Hindu Ibadah di Masjid

Geger Pengadilan Kota di India Izinkan Umat Hindu Ibadah di Masjid

Sekelompok umat Hindu mengatakan hakim telah memutuskan bahwa para pemuka agama Hindu boleh bersembahyang di ruang bawah tanah masjid Gyanvapi.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Imam Shalat Subuh Meninggal Dunia Sedang Sujud di Masjid Balikpapan

Detik-Detik Imam Shalat Subuh Meninggal Dunia Sedang Sujud di Masjid Balikpapan

Imam salat di masjid Balikpapan meninggal dunia saat sedang sujud pertama.

Baca Selengkapnya
Cerita Sedih Anak Kos Non-Muslim Kelaparan Datang ke Masjid Minta Sisa Takjil,  Respons Para Jamaah Membuatnya Terkejut

Cerita Sedih Anak Kos Non-Muslim Kelaparan Datang ke Masjid Minta Sisa Takjil, Respons Para Jamaah Membuatnya Terkejut

Membuang perasaan malunya, dia datang ke masjid sebelum waktu berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Bingung Bekas Tinta Pemilu di Jari Bikin Wudhu Dianggap Sah atau Tidak? Begini Pendapat Ulama

Bingung Bekas Tinta Pemilu di Jari Bikin Wudhu Dianggap Sah atau Tidak? Begini Pendapat Ulama

Tinta Pemilu tidak bisa dengan cepat hilang, sehingga membutuhkan waktu untuk membersihkannya.

Baca Selengkapnya