Menerima Transfusi Darah (foto: Shutterstock.com)
Dream - Transfusi darah merupakan tindakan medis yang perannya sangat penting untuk menyelamatkan jiwa seseorang. Karena darah merupakan elemen terpenting bagi tubuh manusia.
Transfusi dijalankan dengan memindahkan darah dari tubuh seseorang kepada orang lain. Sarananya menggunakan jarum dan selang agar darah dapat mengalir.
Darah yang disumbangkan haruslah dinyatakan bersih dari segala macam bakteri dan virus. Ini agar si penerima darah tidak mengidap penyakit tertentu.
Lantas, bagaimana jika transfusi darah dijalankan dari non-Muslim kepada Muslim?
Dikutip dari laman Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat, menjelaskan, sebenarnya jumhur ulama menyatakan darah adalah benda najis. Tetapi, hukum najis tersebut berlaku hanya untuk darah yang keluar dari tubuh.
Sedangkan darah yang masih aktif bekerja di dalam tubuh tidak dinyatakan najis. Sebabnya, jika darah dalam tubuh dinyatakan najis, maka tidak ada satupun manusia di dunia ini bisa menjalankan ibadah sholat, thawaf, dan sebagainya.
Dalam hal ini, kenajisan darah dimaknai majazi, bukan hakiki. Hal ini juga berlaku bagi tubuh seorang non-Muslim, termasuk darahnya.
Terdapat sebuah riwayat yang menjelaskan tubuh ketidaknajisan tubuh non-Muslim. Riwayat ini menyebutkan Abu Bakar As Shiddiq pernah minum menggunakan gelas yang dipakai orang non-Muslim.
Jika tubuh non-Muslim dinyatakan najis, maka Abu Bakar tidak akan pernah minum menggunakan gelas yang sama. Masalah ini masuk dalam kajian fikih thararah Bab Su'ur.
Dengan demikian, transfusi darah merupakan tindakan medis yang dibolehkan. Darah yang masuk ke dalam tubuh Muslim baik dari sesama Muslim maupun dari non-Muslim tidak najis.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
