Ilustrasi (foto: Shutterstock.com)
Dream - Para sahabat yang ikut dalam peperangan bersama Rasulullah Muhammad SAW ternyata tidak semuanya berasal dari kaum pria. Ada sejumlah sahabat wanita turut bertempur.
Salah satunya adalah Nusaibah binti Ka'ab Al Anshariyah radhiyallahu 'anha. Nusaibah merupakan Muslimah pejuang yang dikenang karena keberaniannya bertempur melawan kaum Quraisy.
Nusaibah merupakan sahabat dari golongan Anshar yang memutuskan memeluk Islam. Dia bersama suaminya, Zaid bin Ashim, dan dua anaknya berbaiat kepada Rasulullah Muhammad SAW dalam Baiat Aqabah II.
Setiap kali ada panggilan berjuang, Nusaibah selalu berdiri di antara jajaran pasukan Islam. Tanpa mengenal rasa takut, Nusaibah maju ke medan pertempuran.
Kepahlawanan Nusaibah dalam Perang Uhud dikenang sepanjang masa. Dengan penuh keberanian, Nusaibah membela dan melindungi Rasulullah.
Pada Perang Uhud, Nusaibah tergabung dalam pasukan logistik dan medis bersama sejumlah Muslimah lainnya. Tugasnya memasok kebutuhan air bagi pasukan Islam dan mengobati mereka yang terluka.
Nyawa Rasulullah sempat terancam ketika pasukan pemanah tidak menuruti perintah yang sudah diberikan, bertahan di atas bukit. Sendirian, Rasulullah menangkis serangan dari lawan-lawannya.
Nusaibah menyaksikan sendiri apa yang terjadi pada Rasulullah. Seketika, Nusaibah mengambil senjata dan bergabung dengan sahabat lainnya membentuk pertahanan untuk melindungi Rasulullah.
Sejumlah riwayat menyebutkan Nusaibah bertempur dengan sangat berani dan tidak mempedulikan dirinya sendiri. Dia mengalami 12 luka saat melindungi Rasulullah.
Luka paling parah dialami Nusaibah ada pada lehernya. Hebatnya, Muslimah ini sama sekali tidak merintih kesakitan.
Melihat Nusaibah yang terluka parah, Rasulullah memerintahkan Abdullah yang merupakan putra Nusaibah untuk merawat ibunya. Rasulullah kemudian mendoakan Nusaibah dan putranya.
" Wahai Abdullah (putra Nusaibah), balutlah luka ibumu! Ya Allah, jadikanlah Nusaibah dan anaknya sebagai sahabatku di dalam surga."
Di hadapan Rasulullah, Nusaibah menyatakan sudah tidak menghiraukan lagi rasa sakitnya. Yang penting, dia terus berperang demi membela Islam.
" Aku telah meninggalkan urusan duniawi," ucap Nusaibah.
Tak hanya Perang Uhud, Nusaibah banyak terlibat di sejumlah peristiwa dan peperangan. Dia bahkan membantu memanggul senjata yang digunakan para pejuang Islam.
(Berbagai sumber)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu