Ilustrasi
Dream - Perang Khandaq merupakan salah satu dari tiga perang besar yang dihadapi umat Islam di masa Rasulullah Muhammad SAW. Perang inilah yang melejitkan sosok sahabat Nabi, Salman Al Farisi.
Di perang itu, Salman memiliki peran sangat penting. Dari Salmanlah gagasan membangun parit sebagai pertahanan umat Islam muncul.
Nama Khandaq sendiri diambil dari parit yang dibangun oleh umat Islam berdasarkan gagasan Salman. Berkat parit itulah, umat Islam berhasil mematahkan perlawanan kaum Quraisy.
Perang Khandaq terjadi satu tahun setelah umat Islam mengalami kekalahan di Perang Uhud. Kaum Quraisy menggalang kekuatan dengan sejumlah suku untuk kembali menyerang umat Islam.
Rencana itu terdengar oleh umat Islam di Madinah. Rasulullah segera menggelar musyawarah dengan para sahabat, membahas rencana penyerangan oleh kaum Quraisy.
Dalam Sirah Nabawiyah disebutkan kekuatan kaum Quraisy mencapai 10 ribu pasukan dilengkapi 300 ekor kuda dan 1.500 unta. Jumlah ini tidak sebanding dengan kekuatan umat Islam yang hanya 3.000 pejuang.
Salman lalu menyampaikan gagasan membangun parit saat bermusyarah dengan Nabi dan para sahabat yang lain. Ide tersebut disepakati bersama dan umat Islam bergotong royong membangun parit.
Ide tersebut terinspirasi dari pengalaman Salman yang merupakan orang Parsi. Bagi bangsa Parsi, parit merupakan alat pertahanan efektif dari serangan pasukan berkuda.
Parit tersebut terbentang di sisi timur Madinah. Lokasi itu dipilih lantaran terbuka dan musuh dapat dengan mudah masuk. Sementara sisi barat, utara dan selatan dipenuhi perbukitan yang sulit didaki.
Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadits menyebutkan parit itu memiliki panjang 5.544 meter (5,5 km) dengan lebar 4,62 meter dan kedalaman sekitar 3,234 meter. Setiap 10 sahabat diwajibkan menggali tanah sekitar 40 meter.
Proses penggalian itu berjalan sekitar 10 hari. Nabi dan para sahabat harus bekerja keras, mengingat saat itu Madinah sedang dilanda musim dingin ditambah persediaan makanan menipis.
Kaum Quraisy datang menyerang. Rasulullah pun memerintahkan umat Islam naik ke gunung Silih dan bertahan di sana.
Saat melancarkan serangan, kaum Quraisy terkejut melihat parit yang terbuka sangat lebar di depan mereka. Alhasil, rencana mereka gagal.
Perang tetap berlangsung dengan serangan panah dari dua belah pihak. Jumlah pejuang Islam yang syahid kala itu ada enam orang, sementara pihak lawan sekitar 12 orang.
Rasulullah dan umat Islam kemudian bermunajad, meminta bantuan kepada Allah SWT. Allah pun mengirim bantuan berupa pasukan malaikat dan angin yang kencang, membuat pasukan kaum Quraisy luluh lantak. Peperangan pun dimenangkan umat Islam.
(ism, Berbagai sumber)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN