Para Pelajar Penemu Power Bank Tenaga Panas Knalpot (kemenag.go.id)
Dream - Kehabisan baterai ponsel saat berkendara tentu sangat merepotkan. Apalagi bagi mereka yang setiap hari mengendarai motor atau berprofesi sebagai ojek online.
Tidak semua orang kerap membawa alat cadangan daya listrik atau lazim disebut power bank. Tentu mereka akan kesulitan begitu ponsel mati, apalagi dalam kondisi mendesak dan harus menghubungi seseorang.
Masalah itu kini dipecahkan oleh tiga siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta yaitu Rachmat M Hasan, Enrico Maricar, dan Arya Daffa. Ketiganya berhasil menciptakan alat pengubah panas knalpot menjadi sumber listrik untuk mengisi baterai ponsel.
Mereka memanfaatkan limbah styrofoam serta Thermoelectric Cooler dan mengubahnya menjadi Alternatif Pembangkit Listrik Mandiri.
Salah satu penemu alat tersebut, Rahmat M Hasan, mengatakan penelitian yang dia jalankan bersama dua temannya terinspirasi dari persoalan yang kerap terjadi di sekitar mereka. Menurut Rahmat, styrofoam banyak digunakan oleh masyarakat untuk kemasan makanan, bahan kerajinan, ataupun bahan bangunan.
" Jika penggunaan styrofoam tidak diimbangi dengan pengelolaan limbah yang baik, maka akan timbul pencemaran lingkungan," ujar Rahmat, dikutip dari kemenag.go.id, Senin, 27 November 2017.
" Kita lalu punya ide untuk memanfaatkan suhu panas knalpot motor dan styrofoam sebagai pengganti power bank," ucap dia melanjutkan.
Rahmat menjelaskan prinsip dasar kinerja alat buatannya yaitu panas yang dihasilkan knalpot disalurkan melalui seng ke Thermoelectric Cooler. Styrofoam digunakan untuk mengendapkan panas tersebut.
Panas yang dihasilkan dipadukan dengan dingin dari headsing. Ketika panas dan dingin menyatu maka listrik dapat dihasilkan.
" Alat ini bisa dibuat sendiri karena simpel. Jadi pengemudi dapat menghasilkan tenaga mandiri dari knalpot. Dengan alat ini, kita bisa manfaatkan suhu panas knalpot motor dan styrofoam sebagai pengganti power bank," ucap Rahmat.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Wiranto Prasetyahadi, mengapresiasi karya dari tiga anak didiknya. Dia bangga ketika siswanya bisa mengimplementasikan ilmu dari madrasah untuk kehidupan sehari-hari.
" Kami tidak mengira, mereka yang masih kelas X dan XI ini mampu membuktikan penelitian mereka dan berprestasi di kompetisi tingkat nasional," ujar Wiranto.
Lebih lanjut, Wiranto mengatakan madrasah siap mendukung pengembangan alat ciptaan Rahmat, Enrico dan Dafa. Pihaknya akan mendorong agar lebih banyak lagi siswa madrasah membuat karya yang inovatif.
" Anggaran pun telah disiapkan untuk melengkapi laboratorium yang bebas dimanfaatkan oleh para siswa dalam melakukan penelitian," ucap dia.
(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR