Praktik Persekusi di Masa Rasulullah

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 15 November 2017 14:02
Praktik Persekusi di Masa Rasulullah
Rasulullah selalu bersikap lemah lembut kepada orang lain.

Dream - Praktik persekusi belakangan kian merebak. Para pelaku tidak bisa lagi menahan amarah, hingga mengabaikan adanya proses hukum. Dengan mudahnya penghakiman jalanan dijalankan tanpa tahu persoalan sebenarnya.

Orang pun semakin mudah memaksakan kehendaknya pada yang lain. Mereka yang dianggap berbeda terpaksa tunduk pada sekelompok orang seragam. Kebebasan pun semakin tidak diakui.

Persekusi merupakan perbuatan yang sudah lama ada. Bahkan di zaman Rasulullah Muhammad SAW, persekusi juga kerap terjadi. Rasulullah pun hadir untuk memberikan contoh agar umat Islam tidak membiarkan persekusi.

Dalam sebuah riwayat yang tercantum dalam kitab Shahih Muslim, praktik persekusi sempat terjadi dengan sasaran jenazah seorang Yahudi. Kala itu jenazah itu diantar ke makam dan lewat di hadapan Rasulullah. Rasulullah pun berdiri dan hendak memberikan penghormatan.

(Pernah terjadi) jenazah seorang Yahudi sedang lewat di hadapan Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW berdiri. (Salah seorang sahabat berkata): " Ya Rasullah, itu adalah jenazah seorang Yahudi." Jawab Rasulullah SAW, " Bukankah ia (juga) seorang manusia?"

Dalam riwayat lain, Rasulullah didatangi Zaid bin Sa'nah yang kala itu belum memeluk Islam. Zaid hendak menagih utang kepada Rasulullah. Padahal belum jatuh tempo.

Saat didatangi Zaid, Rasulullah baru saja melaksanakan sholat jenazah bersama beberapa sahabat seperti Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Dengan raut muka kasar, Zaid langsung mencengkeram pakaian Rasulullah.

" Hei, Muhammad! Lunasi utangmu! Tak kusangka, keturunan Muthalin adalah orang yang suka menunda membayar utang!" kata Zaid.

Perlakuan Zaid kepada Rasulullah membuat Umar marah. Tetapi, Rasulullah dengan halus mencegahnya dan meminta Umar melunasi utang kepada Zaid. Bahkan, Rasulullah juga meminta Umar untuk memberikan kelebihan.

Tindakan Zaid yang kasar kepada Rasulullah dan marahnya Umar merupakan hulu dari persekusi. Jika kala itu dibiarkan, yang terjadi adalah permusuhan tanpa ujung.

Tetapi, hal itu bisa dicegah oleh Rasulullah yang bijaksana dan lembut. Rasulullah merelakan perbuatan kasar Zaid. Sikap itu justru mengantarkan Zaid memeluk Islam.

Selengkapnya...

(ism) 

Beri Komentar