Ilustrasi
Dream - Nahdlatul Ulama (PBNU) belum menetapkan awal puasa Ramadan 2018. NU masih menunggu hasil rukyat Lembaga Falakiyah dan sidang isbat Kementerian Agama.
" NU menunggu hasil rukyat dan sidang isbat," ujar Ketua Lembaga Falakiyah PBNU KH Ghazalie Masroeri, dikutip dari nu.or.id, Senin 14 Mei 2018.
Ghazalie mengatakan dalam menetapkan awal puasa, NU menggunakan metode rukyatul hilal atau melihat langsung bulan baru. Dasarnya adalah hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud.
" Jika tidak terlihat, maka 30 hari (umur Sya'ban)," kata Ghazalie.
Namun demikian, bukan berarti NU tidak memiliki perhitungan mengenai kapan dimulainya puasa. Berdasarkan hasil perhitungan metode falak Lembaga Falakiyah NU, ijtimak terjadi pada Selasa sore 15 Mei 2018.
Dari hasil falak tersebut, Ramadan 2018 jatuh pada Kamis, 17 Mei. Sebab, hilal tidak dapat terlihat sehingga umur Sya'ban digenapkan menjadi 30 hari.
Meski demikian, NU tetap menggelar rukyat pada hari ke-29 Sya'ban 1439 H yang jatuh pada Selasa besok.
(Sah)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
