Halah Al-Hamrani (Instagram)
Dream - Sudah sejak dahulu di mana pun dia berada, perempuan selalu dikatakan adalah makhluk lemah dan tak berdaya.
Namun akhir-akhir ini banyak pandangan terhadap perempuan telah berubah.
Para perempuan dari dunia Arab, khususnya Arab Saudi, telah bekerja keras untuk membuktikan bahwa mereka berhasil mendobrak stigma lemah dan tak berdaya itu.
Adalah Halah Al-Hamrani yang berhasil meruntuhkan pandangan bahwa perempuan lemah dan tak berdaya kaum perempuan Arab.
Dengan menjadikan olahraga, khususnya tinju, sebagai jalan untuk membuktikan bahwa perempuan juga bisa berjaya seperti para pria.
Perempuan 38 tahun ini yakin bahwa semua perempuan harus bisa membuktikan diri sendiri hingga batas kemampuan terbaiknya.
Di saat perempuan Saudi lainnya menghadapi tekanan tidak boleh melakukan pekerjaan pria, Al-Hamrani justru menggeluti dunia tinju dan kick-boxing.
Setelah lulus sekolah menengah atas di Jeddah, Al-Hamrani hijrah ke San Diego dan kuliah di jurusan lingkungan hidup dan hubungan internasional.
Al-Hamrani sudah mempelajari ilmu bela diri sejak usia 12 tahun, mulai dari karate hingga seni bela diri lainnya.
Saat di AS itulah dia belajar Muay Thai untuk waktu yang lama. Karena ingin tahu cara 'mengirim pukulan yang tepat', Al-Hamrani tertarik untuk belajar tinju. Awalnya dia belajar tinju secara otodidak.
Setelah belajar Muay Thai selama 6 tahun, Al-Hamrani bertemu dengan instruktur tinju dan memutuskan fokus mempelajarinya.
Setelah menguasai teknik tinju dan lulus kuliah, ibu satu anak ini kembali ke Arab Saudi. Di negara asalnya, Al-Hamrani malah kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai ilmu yang didapatnya di bangku kuliah.
Dia akhirnya memutuskan mendirikan sasana tinju sendiri berbekal sertifikat yang didapatnya dari NASM, lembaga sertifikasi pelatih tinju di AS.
Al-Hamrani merasa terkejut dengan banyaknya perhatian kaum perempuan di negaranya terhadap dunia tinju. Dia menerima banyak email dari perempuan Saudi yang ingin belajar bagaimana melakukan tinju. Olahraga ini sesuatu yang baru dan menarik bagi mereka.
" Mereka ingin menggunakan tinju sebagai olahraga kebugaran dan aku begitu kagum bagaimana perempuan Saudi tertarik pada olahraga ini."
Banyak yang menganggap tinju dan kick-boxing bukan olahraga untuk perempuan, tapi Al-Hamrani membantahnya.
Menurutnya, perempuan sama kuatnya dengan pria jika melakukan tinju atau kick-boxing. Anggapan tidak cocok untuk perempuan hanyalah steretype dan tidak bisa diterima.
" Yang dibutuhkan perempuan hanyalah mempelajari teknik dan melakukan gerakan yang benar, selalu berkomitmen dan berdedikasi, serta memiliki mindset agar bisa melakukannya."
Al-Hamrani sebenarnya ingin terjun di dunia profesional, namun umur telah membatasinya. Dengan usia 38 tahun lebih, tidak memungkinkan Al-Hamrani untuk terjun meski itu bisa saja dilakukannya.
Al-Hamrani berdoa agar ada perempuan Saudi muda yang bisa dilatihnya untuk menjadi petinju perempuan profesional pertama dari negaranya. Dia ingin petinju perempuan muda Saudi meniru jejak Laila Ali, putri petinju legendaris Muhammad Ali.
(Ism, Sumber: Arab News)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi