Ibu Dan Anak/ Shutterstock
Dream - Air susu ibu (ASI) merupakan asupan terbaik bagi bayi, terutama ketika usia 0 hingga 6 bulan di periode ASI eksklusif. Proses menyusui tak selalu berjalan lancar, kadang produksinya menurun drastis.
Banyak faktor yang memicu produksi ASI menurun drastis. Salah satu yang paling sering terjadi adalah ketika ibu mengalami stres. Hal ini karena produksi ASI sangat dipengaruhi hormon dopamin atau hormon kebahagiaan.
Saat ibu sedih, stres, produksi ASI pun cenderung minim. Untuk itu manajemen stres sangat penting bagi ibu menyusui. Faktor lainnya adalah ketika payudara terasa nyeri dan membuat ibu berhenti menyusui untuk sementara.
Dengan mengurangi frekuensi menyusui, produksi juga akan menurun karena prinsip produksi ASI adalah suplai dan permintaan.
Semakin sering menyusui, maka hormon di tubuh akan lebih banyak memproduksi ASI. Bila ingin menjaga produksi ASI selalu stabil, lakukan tiga hal berikut.
© shutterstock
Salah satu cara memperlancar produksi ASI dan membuatnya lebih banyak yakni dengan meningkatkan frekuensi menyusui. Semakin sering menyusui, akan semakin banyak pula pasokan ASI di dalam payudara. Hal ini dikarenakan jika ASI sudah menurun, hormon prolaktin akan merangsang tubuh untuk memproduksi air susu kembali.
© Shutterstock
Ketika bayi sedang tidak menyusu maupun sudah kenyang menyusu tapi payudara masih terasa kencang, ibu bisa mengeluarkan ASI dengan cara dipompa.
Rasa kencang dan penuh pada payudara biasanya karena persediaan ASI belum sepenuhnya habis. Ibu bisa menggunakan pompa ASI untuk memerahnya. Simpan ASI perah tersebut untuk jadwal menyusui bayi selanjutnya agar tetap awet.
Makanan bergizi yang mengandung vitamin dan mineral penting untuk memperbanyak ASI. Agar lebih optimal, konsumsi ASI Booster agar produksi susu lebih melimpah seperti HerbaAsimor yang terbuat dari daun torbangun, daun katuk, dan ikan gabus.
“ HerbaAsimor dapat membantu melancarkan dan meningkatkan kualitas ASI. Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsimor,” kata Maret Yudianto, Marketing and Sales Director CHD PT Dexa Medica pada keterangan tertulis yang diterima Dream.
Dream - Label organik pada bahan makanan dianggap sebagai jaminan lebih sehat. Biasanya, para orangtua saat akan membuat makanan pendamping ASI (MPASI), lebih memilih bahan organik meskipun harganya jauh lebih mahal.
Lalu apakah sayur dan sumber protein organik pasti lebih sehat untuk anak? Dokter Meta Hanindita, spesialis anak memberikan penjelasan dalam akun Instagramnya @metahanindita.
© Dream
" Makanan organik dihasilkan pertanian organik, menggunakan bahan pupuk organik dan pembatasan bahan pupuk organik dan pembatasan bahan kimia seperti pestisida, penyubur dll. Penelitian menunjukkan produk makanan organik tidak lebih unggul secara signifikan dibanding konvensional dalam hal pemenuhan zat gizi makro dan mikro," ujarnya dalam video yang diunggahnya.
Menurutnya pemberikan MPASi tidak harus berasal dari bahan organik. Kita bisa mendapatkannya dari penjual sayur yang lewat dan tak perlu repot mencari yang organik. Kunci MPASI bergizi dan sehat justru pada kebutuhan anak yang terpenuhi sesuai usia.
" Tidak harus organik. Konsumsi makanan bernutrisi seimbang sesuai kebutuhan usia yang bervariasi. Belum ada penelitian pada manusia yang menunjukkan bahwa makanan organik memiliki keuntungan terhadap kesehatan atau perlindungan terhadap penyakit tertentu dibanding dengan yang tidak organik," ungkap dr. Meta.
Ia juga menjelaskan dalam hal kandungan nutrisi, bahan makanan organik dan non organik tak memiliki perbedaan signifikan. Apapun bahan makanan yang diberikan pada anak, pastikan saja kandungan gizinya seimbang.
" Jika buibu pakbapak memiliki budget lebih untuk membeli makanan organik, silakan saja. Tapi jika tidak, tak perlu dipaksakan. Yang penting, terlepas dari organik tidaknya, pastikan menyajikan makanan bernutrisi seimbang sesuai kebutuhan usia dan bervariasi," pesan dr. Meta.
Awaludin Syarif Abdulah - Menjaga Dan Mengembangkan Keberlanjutan Keuangan Haji (BPKH Talks)
10 Potret Rumah Dono Warkop Semasa Hidup, Sultan di Zamannya, Koleksi Flora & Fauna Bak Cagar Alam!
Adu Mewah Rumah Artis Cantik yang Kini Jadi Istri Polisi, Hunian Uut Permatasari Bikin Salfok!
10 Potret Wajah Asli Artis Tanpa Makeup, Inara Rusli Bikin Netizen Iri, Mulus Bak Boneka Porselen!