4 Fakta Penyakit Pneumonia yang Bikin Anak Zaskia Mecca Masuk ICU, Tak Boleh Abai!

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 30 Mei 2024 16:12
4 Fakta Penyakit Pneumonia yang Bikin Anak Zaskia Mecca Masuk ICU, Tak Boleh Abai!
Sesak napas pada anak sendiri merupakan gejala yang tak boleh dianggap sepele.

1 dari 14 halaman

4 Fakta Penyakit Pneumonia yang Bikin Anak Zaskia Mecca Masuk ICU, Tak Boleh Abai!

4 Fakta Penyakit Pneumonia yang Bikin Anak Zaskia Mecca Masuk ICU, Tak Boleh Abai! © Sesak napas pada anak sendiri merupakan gejala yang tak boleh dianggap sepele. Instagram @zaskiadyamecca

2 dari 14 halaman

© Dream

Dream - Zaskia Adya Mecca mengabarkan lewat Instagram pribadi @zaskiaadyamecca, kalau putranya Bhai Kaba kembali mendapat serangan sesak napas yang cukup parah. Tak hanya itu, Kaba juga harus mendapat perawatan intensif di ICU

3 dari 14 halaman

© Zaskia Mecca sampai gemetar n karena sesak napas anaknya tak kunjung mereda dan harus dilarikan ke ICU Instagram @zaskiadyamecca

Hal itu lantaran level oksigen dalam darahnya terus menurun. Setelah menjalani perawatan dengan uap dan tak mereda, Kaba menjalani rontgen dan diketahui kalau bocah tersebut terkena pneumonia. 

4 dari 14 halaman

© Dream

Dengan memiliki riwayat penyakit asma, lalu pneumonia, kondisinya sangat jadi sangat drop. Sesak napas pada anak sendiri merupakan gejala yang tak boleh diabaikan. Apalagi jika sampai anak jadi sangat lemas dan disertai demam tinggi. 

5 dari 14 halaman

Salah satu pemicu kondisi tersebut adalah pneumonia.Bagi para ayah bunda, penting untuk tahu penyakit pneumonia ini, karena banyak menyerang anak-anak.

Pasalnya, sistem imunitas anak cenderung belum berkembang sempurna sehingga mudah tertular dan jika terkena pneumonia, tubuhnya bisa sangat drop dan harus ditangani secara cepat agar tak berujung fatal. Ketahui fakta-fakta seputar pneumonia yang sering terjadi pada anak berikut:

6 dari 14 halaman

1. Penyebab Pneumonia

Penyakit Pneumonia merupakan kondisi inflamasi yang terjadi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Dikutip dari Halodoc, kantung udara yang terinfeksi tersebut akan terisi oleh cairan maupun dahak.

7 dari 14 halaman

Dikutip dari Dinkes.banjarkota.go.id, hal tersebut bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur. Salah satu bakteri yaitu Streptococcus pneumonia jadi penyebab umum pneumonia, sementara virus seperti influenza, RSV, adenovirus, HPIV, virus corona, dan rhinovirus juga bisa jadi pencetus, terutama pada anak-anak

8 dari 14 halaman

2. Gejala Pneumonia

Gejala Pneumonia
Paru-paru manusia pada dasarnya terbentuk dari banyak kantong kecil (alveoli) yang akan terisi udara saat kamu bernapas. Pada anak yang mengalami pneumonia, alveoli-nya terisi dengan nanah dan cairan. Hal ini membuat pernapasan menjadi sesak dan asupan oksigen berkurang.

9 dari 14 halaman

Gejala pneumonia pada anak maupun orang dewasa, antara lain sesak napas, demam, batuk, menggigil, dan nyeri dada. Pada anak di bawah usia 5 tahun dengan batuk dan atau sesak napas, ciri-ciri pneumonia bisa dilihat dari pernapasan cepat atau tarikan pada dinding dada bawah saat bernapas.

Paru-paru manusia pada dasarnya terbentuk dari banyak kantong kecil (alveoli) yang akan terisi udara saat kamu bernapas. Nah, pada individu yang mengalami pneumonia, alveoli-nya akan terisi dengan nanah dan cairan. Ini membuat pernapasan menjadi sesak dan asupan oksigen berkurang.

10 dari 14 halaman

3. Diagnosis Pneumonia

Pada anak yang memiliki gejala pneumonia seperti di atas, segera periksakan ke dokter. Nantinya, dokter akan mendengarkan suara dari paru-paru. Pengidap pneumonia umumnya mengalami adanya suara retak, menggelegak, atau bahkan gemuruh saat menarik napas.

11 dari 14 halaman

Beberapa pemeriksaan dari dokter yang umum dilakukan antara lain tes darah, rontgen dada, oksimetri nadi dan tes dahak. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter melihat lokasi dari infeksi yang terjadi. Selain itu, pemeriksaan laboratorium darah dilakukan untuk mengetahui organisme apa yang menyebabkan terjadinya infeksi.

12 dari 14 halaman

4. Pengobatan Pneumonia

Pengobatan Pneumonia
Untuk mengobati pneumonia sangat ditentukan oleh penyebabnya. Perawatan untuk pasien pneumonia yang disebabkan oleh bakteri tentu akan berbeda dengan pasien pneumonia yang disebabkan oleh virus.

13 dari 14 halaman

Untuk Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri, dibutuhkan terapi obat antibiotik. Pada kondisi ringan, umumnya kondisi anak akan membaik setelah 48 jam mengonsumsi antibiotik. Anak mungkin akan mengalami batuk selama tiga minggu setelah perawatan selesai, namun kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena akan berangsur sembuh dengan sendirinya.

14 dari 14 halaman

Untuk pneumonia pada anak karena virus, akan diberikan obat-obatan untuk meredakan gejala yang dialami. Pneumonia akibat virus biasanya tidak menimbulkan gejala berat seperti pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. Meski begitu, masa pemulihan pneumonia akibat virus biasanya membutuhkan waktu lebih lama yaitu sekitar empat minggu.

Sumber: Dinkes/ Alodokter/ Halodoc

Beri Komentar