Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 4 Januari 2024 12:12
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi
Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

1 dari 10 halaman

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi © Kerokan adalah salah satu cara tradisional yang diyakini bisa mengurangi gejala masuk angin, seperti demam, badan pegal, hingga nyeri tubuh. Lalu, bisakah kerokan dijadikan cara alternatif untuk mengatasi demam pada anak dan bayi? shutterstock

2 dari 10 halaman

© Kerokan adalah salah satu cara tradisional yang diyakini bisa mengurangi gejala masuk angin, seperti demam, badan pegal, hingga nyeri tubuh. Lalu, bisakah kerokan dijadikan cara alternatif untuk mengatasi demam pada anak dan bayi? 2024 dream.co.id

Dream -  Kerokan sangat umum dilakukan di Indonesia karena dipercaya bisa  meredakan gejal tak enak badan dan meredakan ketegangan otot.

3 dari 10 halaman

© sakit perut 2024 maverick

Kerokan biasanya dilakukan dengan koin yang telah diolesi minyak pijat.  Sementara pada anak-anak biasanya menggunakan bawang merah.

4 dari 10 halaman

© Kerokan adalah salah satu cara tradisional yang diyakini bisa mengurangi gejala masuk angin, seperti demam, badan pegal, hingga nyeri tubuh. Lalu, bisakah kerokan dijadikan cara alternatif untuk mengatasi demam pada anak dan bayi? shutterstock

Nantinya muncul garis merah pada bagian tubuh yang dikerok. Hal ini dipercaya, orang yang dikerok sedang dalam tahap pemulihan. Kerokan menggunakan bawang atau koin kerap dilakukan pada anak

5 dari 10 halaman

Kerokan menggunakan bawang atau koin kerap dilakukan pada anak ketika muncul gejala flu, seperti demam, batuk atau pilek. 

Banyak orangtua yang tak tahu kalau mengerok punggung anak ini memiliki beberapa risiko. 

Menurut dr. Dyah Novita, kerokan justru dapat menyebabkan kulit anak iritasi dan memungkinkan infeksi lebih parah. 

6 dari 10 halaman

" Kulit bayi berbeda dengan kulit orang dewasa, lapisannya masih sangat tipis sehingga lapisan-lapisan kulit mereka belum berkembang secara optimal. Kalau dikerok malah bisa menimbulkan iritasi kulit. Nah, iritasi ini dapat menimbulkan luka dan infeksi sekunder (infeksi tambahan)," kata dr. Dyah.


7 dari 10 halaman

© anak demam shutterstock

Sebenarnya 70 persen demam pada anak disebabkan oleh infeksi virus yang akan sembuh dengan sendirinya, yakni dalam 5-10 hari.

8 dari 10 halaman

Bila anak demam, sebaiknya hindari untuk memberi kerokan. Cukup berikan banyak cairan, bisa berupa air putih atau susu, agar anak tak mengalami dehidrasi.

Selain itu ada beberapa perawatan di rumah yang penting dilakukan. Catat ya, ayah dan bunda.

9 dari 10 halaman

1. Baju berbahan ringan
Pakaikan anak baju nyaman, berbahan ringan dan tidak terlalu tebal. Bila pakaian terlalu tebal malah akan meningkatkan suhu tubuh.

2. Pantau suhu dengan termometer
Ukur suhu tubuh anak dengan termometer tiap dua jam. Jika lebih dari 38,5 celcius, bisa berikan obat pereda demam.

3. Terus berikan cairan
Berikan minuman seperti air puth, susu, atau jus buah alami. Hindari berikan teh hangat karena mengandung kafein.

10 dari 10 halaman

4. Kompres
Untuk membantu menurunkan demam, bisa berikan kompres. Kompres dengan air hangat di lipatan tubuh. Bisa juga menggunakan gel dingin yang banyak dijual di pasaran.

Bila demam tak kunjung mereda selama 3 hari segera bawa ke dokter ya Ayah Bunda.

Sumber: KlikDokter

Beri Komentar