Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun meninggal dunia di New York City, Amerika Serikat dan menambahkan kepanikan di negara adikuasa ini. Pasalnya, bocah tersebut meninggal karena penyakit darah misterius.
Ia meninggal beberapa hari setelah pejabat kesehatan mengeluarkan memo tentang penyakit darah yang mempengaruhi anak-anak dan terkait dengan Covid-19.
Andrew Cuomo, gubernur New York, mengumumkan kematian anak tersebut kepada publik beberapa hari lalu. Ia mengungkap kalau penyebab kematian menurut dokter karena
komplikasi penyakit, yang disebut “ pediatric multisystem inflammatory syndrome" .
" Meskipun jarang, kami melihat beberapa kasus di mana anak-anak yang terkena virus COVID-19 dapat menjadi sakit dengan gejala yang mirip dengan penyakit Kawasaki atau toxic-shock syndrome," katanya.
Toxic shock syndrome adalah infeksi bakteri yang mengancam jiwa dan penyakit Kawasaki adalah kondisi yang sangat jarang, tetapi dapat diobati, yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah.
Meskipun COVID-19 tampaknya tidak mempengaruhi anak-anak dengan cara yang sama seperti orang dewasa, Cuomo mencatat bahwa Departemen Kesehatan Kota New York sedang menyelidiki " beberapa kasus lain yang memiliki gejala serupa.
" Ini adalah mimpi buruk setiap orangtua bahwa anak mungkin terpengaruh oleh virus ini, tetapi itu adalah sesuatu yang harus kita pertimbangkan dengan serius sekarang," kata Cuomo
Hingga kini, sudah ada 73 laporan kasus anak-anak di New York yang sakit parah akibat “ pediatric multisystem inflammatory syndrome" . Cuomo memperingatkan orang tua untuk waspada terhadap beberapa gejala.
Antara lain demam berkepanjangan yang berlangsung lebih dari 5 hari, sakit perut yang parah, kesulitan bernapas, perubahan warna kulit, dan kelesuan, rewel, atau kebingungan.
Michael Gewitz dari Rumah Sakit Anak-Anak Maria Fareri di Valhalla, New York, tempat 11 anak lainnya saat ini sedang dirawat karena penyakit tersebut, mengatakan mereka masih menentukan apakah anak tersebut menderita kondisi yang mendasarinya.
Lebih dari 100 anak di AS dan Eropa telah dirawat di rumah sakit dengan penyakit misterius, yang mulai muncul dalam tiga hingga empat minggu terakhir.
Para dokter di UK, Spanyol dan Italia sebelumnya telah melaporkan melihat beberapa kasus penyakit, dan pada pekan kemarin, Departemen Kesehatan Kota New York mengirim memo ke rumah sakit, memperingatkan bahwa ada 15 kasus yang diidentifikasi.
Sumber: Parents.com
Dream - Virus Covid-19 pada anak-anak sebelumnya cenderung tak menunjukkan gejala yang parah. Para pasien anak juga memiliki kesempatan sembuh yang lebih besar. Namun sekarang tampaknya virus tersebut lebih agresif dan menimbulkan gejala baru.
Dikutip dari CNN, ada 64 anak yang dirawat di rumah sakit di New York, Amerika Serikat dengan penyakit darah misterius. Rupanya penyakit tersebut diduga terkait dengan COVID-19 dan sangat membingungkan para dokter di seluruh dunia.
Ada lebih dari 100 anak-anak di AS dan Eropa telah dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang disebut " pediatric multisystem inflammatory syndrome" . Penyakit ini muncul dalam tiga hingga empat minggu terakhir.
Gejalanya sangat mirip dengan kondisi sindrom syok toksik, infeksi bakteri, dan penyakit Kawasaki. Kondisi ini lebih umum terjadi pada bayi dan balita yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah.
Para dokter di Inggris, Spanyol, dan Italia sebelumnya melaporkan melihat beberapa kasus penyakit tersebut, dan pada beberapa hari lalu Departemen Kesehatan Kota New York mengeluarkan memo kepada rumah sakit sebagai peringatan.
Pejabat negara bagian New York juga memperingatkan penyedia layanan kesehatan bahwa sekarang terdapat 64 kasus di negara bagian tersebut. Laporan sebelumnya mengungkap, bahwa 15 anak yang terinfeksi berusia antara 2 dan 15 dan memiliki gejala yang mirip dengan sindrom syok toksik dan penyakit Kawasaki.
Semua mengalami demam, dan sebagian besar mengalami ruam, sakit perut, muntah atau diare. Empat dari anak-anak dinyatakan positif COVID-19, tetapi 11 lainnya tidak.
Tidak ada anak yang meninggal, tetapi sebagian besar membutuhkan dukungan tekanan darah.
Sementara, mayoritas tidak memiliki masalah pernapasan, sementara 5 pasien anak menggunakan ventilator. Tetapi sebagian besar merespon dengan baik terhadap perawatan.
Komisaris kesehatan NYC, Dr. Oxiris Barbot, meminta dokter untuk mencari pasien yang mungkin menderita penyakit ini.
“ Meskipun hubungan sindrom ini dengan Covid-19 belum didefinisikan, dan tidak semua kasus ini dinyatakan positif Covid-19 melalui tes DNA atau serologi, sifat klinis dari virus ini adalah demikian sehingga kami meminta semua penyedia layanan untuk menghubungi kami segera jika mereka melihat pasien yang memenuhi kriteria yang telah kami uraikan, ”katanya dalam memo itu.
" Dan kepada orang tua, jika anak Anda memiliki gejala seperti demam, ruam, sakit perut atau muntah, segera hubungi dokter Anda," tambahnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR