TikTok @handsonfamily.
Dream - Pandemi membuat kita melakukan banyak hal sendiri. Termasuk memotong rambut atau poni anak. Pasalnya, membawa ke salon akan sangat berisiko. terutama pada anak-anak di bawah usia 12 tahun yang belum bisa mendapat vaksin Covid-19.
Bagi Sahabat Dream yang ingin mencoba memotong poni anak sendiri di rumah mungkin bisa mencoba trik mudah yang dibagikan akun TikTok @handsonfamily. Siapkan gunting, selotip yang lebar dan sisir.

Langkah pertama, sisir poni ke arah depan. Lalu, tempel selotip di poni dan gunting perlahan. Cara ini membuat potongan poni menjadi rata, rapi dan tak berantakan. Ingin mencobanya di rumah?
© Dream
@handsonfamily How to cut the perfect bangs! ##MakingTheCut ##GRWM ##momhack ##BackToSchool ##GirlMom
♬ I'm A Survivor - Reba McEntire
© Dream
Dream - Beberapa anak lahir dengn rambut yang sangat lebat. Biasanya, kita mencukur rambut bayi hingga botok agar bisa tumbuh dengan sehat. Pada beberapa anak, kondisi rambutnya saat lahir sangat tipis.
Begitu juga ketika sudah dicukur. Sangat sulit tumbuh dan ketika tumbuh pun tetap tipis. Penting diingat, setiap bayi dilahirkan dengan kondisi yang berbeda-beda, termasuk mengenai rambut dan kulit kepalanya.
Dikutip dari KlikDokter, dalam kebanyakan kasus, kondisi rambut bayi sangat dipengaruhi oleh genetik. Ini merupakan keadaan yang tidak dapat diubah, dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Berikut beberapa kondisi yang sangat berpengruh pada kondisi tebal tipisnya rambut si kecil
Genetik
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, faktor yang paling memengaruhi kondisi rambut anak adalah genetik yang diwariskan dari kedua orang tua.
“ Jika ayah dan ibu termasuk orang dengan rambut yang tipis atau tidak lebat, maka anak yang dilahirkan juga mungkin akan mengalami kondisi serupa,” kata dr. Dyah Novita.
© Dream
Fase pergantian
Selama enam bulan pertama kehidupan, kebanyakan bayi akan kehilangan rambutnya secara perlahan-lahan. Kondisi ini adalah fase pergantian, dari rambut bayi ke rambut dewasa.
Kondisi ini tergolong normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Meski demikian, orangtua tetap harus waspada. Sebab pada beberapa anak, fase pergantian rambut bayi ke dewasa tidak melulu berjalan dengan mulus.
Infeksi Jamur
Infeksi jamur dapat menyebabkan kerontokan rambut pada bayi dan anak. Tinea capitis, sejenis kurap, dapat menyebabkan balita kehilangan sebagian besar rambut di bagian belakang kulit kepalanya. Kasus dermatitis seboroik yang parah atau cradle cap juga dapat menyebabkan kerontokan rambut pada balita.
© Dream
Alopecia Areata
Gangguan autoimun ini dapat menyebabkan kebotakan total pada kulit kepala anak. Kondisi ini tidak bisa diobati, tetapi rambut masih mungkin untuk bisa tumbuh kembali dalam waktu satu tahun.
Traksi Alopecia
Traksi alopecia merupakan penyebab yang sangat umum dari rambut rontok pada balita, khususnya anak perempuan.
Kekurangan Gizi
Gizi yang baik sangat penting untuk tubuh yang sehat. Ketika anak-anak tidak mendapatkan cukup vitamin, mineral, dan protein, rambut mereka bisa rontok. Rambut rontok bisa menjadi tanda kelainan makan, seperti anoreksia dan bulimia, serta efek samping dari pola makan vegetarian atau vegan yang rendah protein. Secara spesifik, rambut balita tipis dapat menjadi tanda bahwa si kecil kekurangan zat besi, zink, niacin, biotin, serta protein dan asam amino.
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera
