Forest School (Foto: Nudes Studio Architecture)
Dream - Gedung sekolah biasanya cenderung kaku. Berbentuk L atau O yang sangat minim pepohonan. Hal ini lantaran keterbatasan lahan dan kelas pun dibuat bertingkat. Kondisi ini membuat anak-anak jadi sangat jenuh dan kurang mendapat oksigen memadai.
Sebuah karya desain gedung sekolah dibuat oleh studio arsitektur yang berbasis di India, Nudes, mungkin akan membuat Sahabat Dream terpana. Sekolah ini bentuknya terinspirasi dari simbol infinity dan seluruh bagian gedungnya bakal ditutupi taman vertikal atau pepohonan yang ditata khusus.

Nantinya rancangan ini akan diaplikasikan pada pembangunan sekolah yang baru di kawasan India, Pune. Rencananya bakal dibangun sepasang menara silindris berlantai enam yang berbalut tanaman hijau, dengan lintasan bersepeda melingkar di atap.
© Dream
Ketinggian sekolah nantinya mencapai 32 meter. Anak-anak nantinya bisa main sepeda di atas gedung karena bakal ada jalur bersepeda yang berada di puncak. Bakal dibuat dua jembatan di antara gedung yang bentuknya seperti sirkuit memutar.

Mengapa jalur sepeda dibuat di atas gedung? Hal ini karena seperti banyak persoalan klasik di banyak properti dan bangunan yaitu keterbatasan lain. Kota Pune juga tak memiliki lahan yang cukup untuk jalur sepeda jalur pejalan kaki.
Sirkuit sepeda di atas dianggap sebagai solusi untuk mengakamodir kebutuhan para siswa untuk beraktivitas fisik secara memadai.
© Dream
Untuk bagian balkon sekolah bakal dipenuhi tanaman, tampak seperti hutan vertikal. Pepohonan yang mengelilingi gedung sekolah berfungsi untuk membersihkan udara dari polusi. Tanaman dapat menghilangkan polutan dari udara dengan proses yang disebut fitoremediasi, di mana tanaman tertentu dapat menyerap bahan kimia beracun melalui daun atau akarnya.

Tanaman juga mengubah karbon dioksida menjadi oksigen melalui fotosintesis. Hal ini untuk memastikan anak-anak mendapat kualitas oksigen yang baik. Pasalnya Pune adalah kota terpadat kedelapan di India dan telah menderita kualitas udara yang memburuk selama bertahun-tahun.

Daun tanaman juga akan menaungi bangunan untuk membuatnya tetap dingin secara alami dalam cuaca panas, dan menyediakan penyangga kebisingan. Nudes berharap proyek ini akan menjadi contoh lingkungan sekolah yang sehat.
Sumber: Dezeen
© Dream
Dream - Kondisi pandemi mengubah kebiasaan seluruh warga dunia dalam segala hal, salah satunya pergi ke taman. Sebelumnya, ke taman sangat dianjurkan untuk menghirup udara segar dan mengurangi stres.
Kini bermain di taman umum justru dilarang, apalagi jika taman dikerumuni banyak orang karena bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19. Kita wajib menjaga jarak minimal 2 meter demi mengurangi risiko tertular virus corona.

(Foto: Studio Precht)
Rupanya pandemi membuat biro arsitek Studio Precht, di Wina, Austria, mengembangkan konsep taman berjarak. Mereka tengah mendesain Parc de la Distance, yaitu taman inovatif yang menjamin semua pengunjungnya bisa menikmati taman dengan social distancing sejauh 2 meter.
© Dream
Taman ini diciptakan oleh Studio Precht berdasarkan keresahan warga sekitar, karena banyak taman terkenal di Wina yang ditutup karena pandemi. Maka mereka pun berpikir bagaimana cara tetap bisa menikmati taman yang sejuk, tenang, dan rindang tapi tetap mengutamakan keselamatan diri.

(Foto: Studio Precht)
Konsep taman unik ini dipinjam dari taman French baroque dan Japanese Zen, yang berfokus pada alur-alur spiral berbentuk seperti sidik jari dan air mancur di tengahnya. Bentuk Parc de la Distance yang serupa seperti labirin, membuat kesan individual tercipta.
© Dream
Setiap jalur punya masing-masing satu pintu masuk dan satu pintu keluar, jadi bisa tahu apakah jalur itu masih kosong atau sudah terisi orang. Setiap jalurnya terpisah 2,4 meter dengan pembatas setinggi 1 meter untuk membatasi jarak pandang.

(Foto: Studio Precht)
Setiap jalur dari pintu masuk sampai keluar berjarak 595 meter dan bisa ditempuh kurang lebih 20 menit. Selengkapnya baca di Diadona.id
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu