Periksa Kehamilan/ Foto: Shutterstock
Dream - Menanti proses persalinan jadi hal yang paling membuat ibu hamil merasa cemas. Bayangan akan rasa nyeri, sakit kontraksi tapi segera bertemu dengan buah hati, tentunya jadi sebuah penantian mendebarkan.
Saat pemeriksaan dengan dokter, biasanya akan ditentukan tanggal perkiraan persalinan berdasarkan perhitungan usia janin. Tanggal yang ditentukan itu biasa disebut Hari Perkiraaan Lahir (HPL) atau due date.
Hari perkiraan lahir merupakan hari di mana dokter memprediksi ibu akan melahirkan. Tanggal ini bisa maju atau mundur, bukan mutlak tapi sifatnya agar ibu lebih mempersiapkan diri untuk menjalani proses persalinan.
Bagaimana Menghitung HPL?
Dokter dapat memberikan informasi mengenai hari perkiraan lahir berdasarkan usia janin. Jika dikandung dengan proses in vitro fertizilation atau interuterine insemination, maka akan lebih akurat tanggalnya.
Cara yang paling umum untuk menghitung tanggal lahir bayi adalah dengan menghitung 40 minggu dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Penting diingat, tidak semua kehamilan berlangsung selama 40 minggu penuh, dan beberapa bahkan mungkin melewati batas waktu itu. Cara lain yang bisa dilakukan ketika ibu tidak mengingat tanggal haid yaitu dengan pemeriksaan USG.
Perhitungan hari perkiraan lahir tidaklah akurat, melainkan hanya memberi gambaran. Kebanyakan ibu hamil melahirkan pada minggu 37 - 42 kehamilan. Terdapat juga beberapa penghitungan kehamilan dan prediksi tanggal persalinan, yang sebagian besar mengikuti perhitungan yang sama seperti dokter dan menghitungnya secara otomatis.
Selain hari perkiraan lahir, terdapat tanda-tanda lain yang menunjukkan bayi akan segera lahir. Hal ini juga sangat penting diketahui semua ibu hamil
Bayi Turun ke Panggul
Setelah bayi dalam kandungan berada dalam posisi terbalik (kepala di bawah), bayi akan turun ke panggul untuk bersiap-siap keluar. Tanda-tanda ini bisa dilihat secara fisik, yaitu benjolan yang lebih rendah serta lebih banyak tekanan pada kandung kemih.
Kontraksi
Kontraksi yang lebih teratur dan konsisten merupakan bisa menjadi pertanda bahwa persalinan sudah dekat. Biasanya perut terasa kencang dan nyeri.
Keluarnya Sumbat Lendir
Sumbat lendir berfungsi sebagai penghalang serviks untuk melindungi janin dari bakteri selama masa kehamilan. Keluarnya sumbat lendir merupakan tanda bahwa bayi bersiap-siap untuk keluar. Biasanya berupa cairan lendiri yang berwarn putih kekuningan dan cukup pekat.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: Parents
Dream - Bagi ibu hamil yang tengah hamil besar pastinya sudah melakukan banyak persiapan untuk kelahiran si kecil. Biasanya, kita berpatokan pada Hari Perkiraan Lahir (HPL) yang dihitung oleh bidan dan dokter.
Memasuki tanggal menuju HPL biasanya muncul tanda persalinan. Tandanya, seperti kontraksi, janin yang sudah masuk panggul, sendi terasa longgar, dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimana jika tanda-tanda persalinan tak kunjung muncul? Ony, seorang bidan profesional memberikan penjelasan lewat akun Instagramnya @bidankriwil, hal yang bisa dilakukan ibu jika tanda persalinan tak kunjung muncul.
Menurutnya ada empat hal yang bisa dilakukan ibu hamil. Yuk simak.
1. Power walk 30 menit/ hari
Penting untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin selama hamil. Terutama jelang persalinan. Lakukan jalan kaki atau power walk penuh dengan tenaga, selama 30 menit setiap hari. Ini akan membantu menyiapkan otot dan fisik ibu, dan 'memancing' tanda persalinan.
2. Konsumsi kurma
Bisa juga mengonsumsi kurma setiap hari. Hal ini karena kurma merangsang tubuh menghasilkan hormon oksitosin. Hormon tersebut bisa membantu kontraksi rahim yang akan memunculkan dan mempermudah proses persalinan.
3. Hubungan intim dengan pasangan
Lakukan juga hubungan intim dengan pasangan. Ternyata orgasme pada ibu bisa merangsang rahim untuk bekerja. Cara kerjanya dengan memicu oksitosin, dan sel sperma bisa membantu melembutkan serviks untuk membuka jalur persalinan.
4. Goyang gymball
Lakukan olahraga dengan gymball, duduk di atasnya dan jaga keseimbangan. Gerakan di atas gymball akan membantu meringankan tekanan panggul, punggung, dan tulang belakang, meningkatkan aliran darah ke rahim. Melakukannya secara rutin bisa membantu memicu kontraksi persalinan.
Selamat mencoba, Bunda!
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN