Keluarga Artika Dan Baim (Foto: Instagram Artika Sari)
Dream - Kesibukan pekerjaan kerap membuat orangtua tenggelam dalam rutinitas. Sering tak disadari, anak-anak semakin besar dan mulai disibukkan oleh kegiatannya sendiri. Penting untuk selalu meluangkan waktu untuk anak dan keluarga.
Jangan sampai hubungan keluarga merenggang. Kondisi hubungan keluarga akan berperan sangat besar pada kesehatan psiklogis anak. Penting diketahui kalau berkumpul bersama keluarga merupakan satu hal yang dapat menjadikan individual sehat secara psikologis dan menjauhkan diri dari depresi seperti menyakiti diri sendiri.
Dengan bersama keluarga tingkat kepuasaan keluarga dan pernikahan cenderung tinggi. Komunikasi yang terbentuk pun menjadi positif yang artinya tidak mudah terpancing emosi. Relasi hubungan pun jadi lebih stabil.
" Saat individu merasa dicintai dan di-support oleh keluarga, omongan negatif dari sekitar tidak akan mempengaruhi dirinya,” ujar Roslina Verauli, MPsi, seorang psikolog keluarga di Jakarta, dalam acara kampanye GoodTime #BedaKeluargaBedaCerita di Jakarta 27 November 2019.
Roslina menegaskan bahwa setiap keluarga memiliki cara nya masing-masing untuk bisa berkumpul. Misalnya dengan makan malam akhir pekan, liburan bersama atau mungkin olahraga. Ia pun menekankan pentingnya membuat acara rutin kumpul keluarga.
" Coba buat agenda bersama seperti menikmati camilan yang dilakukan secara rutin setiap sore di halaman rumah," kata Vera
Guna mengajak keluarga Indonesia untuk mengapresiasi momen kehangatan keluarga, GoodTime Indonesia meluncurkan gerakan #BedaKeluargaBedaCerita. Good Time mengajak keluarga Indonesia untuk selalu menyediakan waktu untuk kehangatan keluarga.
“ Sharing dan posting tentang keluarga di media sosial sudah menjadi hal lumrah. Namun gerakan ini akan membawa nilai lebih positif karena menginspirasi ibu untuk lebih terbuka, nyaman, menerima, dan berbangga atas keunikan cerita khas keluarganya. Jadi tidak perlu panik untuk tiru-tiru tetangga,” ungkap Artika Sari Devi yang juga hadir dalam acara tersebut.
Laporan: Michelle Rachel Evangelista Maramis
Dream - Membangun rumah tangga bersama dengan pasangan tentunya dilandasi dengan niat baik. Yaitu menjalani ibadah, mencari keberkahan dari Allah SWT, mendapat keturunan hingga kebahagiaan serta ketenangan.
Kondisi keluarga dan rumah tangga tentunya bakal menemui pasang surut. Masalah bakal selalu ada, baik karena faktor internal maupun eksternal. Kekompakan dengan pasangan beserta anak-anak adalah kunci utama bisa melalui masalah tersebut.
Kebahagiaan sebuah keluarga bakal didapatkan jika seluruh anggota keluarga selalu mengharap ridho Allah SWT dan berjalan sesuai akidah serta syariat agama. Tujuannya adalah sakinah, mawaddah, warahmah.
Dikutip dari DalamIslam.com, berikut beberapa ciri keluarga dalam kebahagiaan menurut syariat Islam.
Perempuan yang saleha adalah idaman setiap lelaki muslim. Rasulullah SAW pernah bersabda, “ Dunia adalah harta dan sebaik-baiknya harta adalah wanita yang saleha”. Dari hadist tersebut, telah jelas bahwa kedudukan perempuan salehan lebih mulia dibandingkan harta di dunia.
Seorang istri saleha mampu menciptakan surga dalam kehidupan keluarganya. Ia patuh kepada suaminya, penyabar, taat kepada perintah Allah SWT, mendidik anak-anaknya dengan ajaran agama, senantiasa menjaga melindungi diri dari perbuatan maksiat, dan tidak mengumbar aib suaminya. Untuk para suami, bila hendak mencari istri, carilah yang baik akhlaknya sebelum melihat rupa, harta, dan kedudukan.
Anak adalah salah satu elemen penting dari keluarga. Diriwayatkan oleh Dailami, dari Ibn Asaskir, Rasulullah SAW bersabda: “ Ada empat kunci kebahagiaan bagi seseorang muslim, yaitu mempunyai isteri yang saleha, anak-anak yang baik, lingkungan yang baik dan pekerjaan yang tetap di negerinya sendiri.”
Kriteria kebahagiaan keluarga juga diukur dari sifat sang anak. Sikap anak yang tak berakhlak tentunya akan membuat ketenangan keluarga terusik. Sebaliknya, seorang anak yang dididik akhlaknya akan menjadi penenang hati orangtuanya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda: “ Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Ciri ketiga keluarga bahagia menurut islam adalah keluarga yang barokah. Ingat, kebahagian bukan diukur dari harta yang melimpah ruah. Tetapi bagaimana kita memanfaatkan rezeki yang ada menjadi lebih berkah.
Antara suami dan istri haruslah saling bahu-membahu. Selalu bersyukur dengan apa yang didapatkan, berusaha untuk selalu bersedekah agar harta yang didapatkan selalu berkah. Selalu mencari rezeki dari sumber yang halal dan tak mendekati sumber yang haram.
Sakinah memiliki arti ketenangan, kedamaian, ketentraman, dan keamanan. Untuk mencapai keluarga sakinah yaitu keluarga yang penuh kedamaian, pasangan suami istri harus bisa menjalani hidupnya sesuai dengan prinsip keimanan, saling menyayangi satu sama lain, menerima kekurangan masing-masing, dan saling melengkapi.
Selengkapnya baca di sini
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN