Ibu Dan Anak
Dream - Banyak orangtua berharap anak memiliki kemandirian yang matang. Tak selamanya anak akan hidup bersama orangtua dan ia butuh modal kemandirian yang luar biasa.
Sayangnya, terkadang hasrat melindungi orangtua pada anak begitu tinggi. Sebenarnya banyak pekerjaan dan tugas rumah tangga yang bisa dilakukan anak sendiri dan membiasakannya akan sangat melatih kemandirian anak.
Kemandirian tak muncul begitu saja. Jangan berharap saat anak duduk di bangku SMP maka ia sudah mandiri, sementara tak dibiasakan diberi tanggung jawab dan menentukan keputusan sendiri sejak kecil.
" Sebagai manusia, kita cenderung terus berjuang menuju aktualisasi diri — mencari tahu apa yang bisa di lakukan untuk diri saya sendiri. Kami melihat intensitas keinginan ini pada anak-anak kecil yang kerap tantrum (mengamuk) ketika mereka tidak dapat bertindak secara mandiri," kata Lauren Starnes, Ed.D., Ph. D., Chief Academic Officer di The Goddard School.
Jadi apa saja yang dilakukan orangtua untuk membantu anak-anak mereka mengembangkan kemandirian yang sehat? Menurut Lauren Starnes ada tiga hal penting.

1. Mulai Lebih Awal
Seorang balita memang tidak dapat langsung menyiapkan makanan secara mandiri, tapi orang tua masih dapat mendorong kemandirian pada anak-anak yang masih kecil. Hal ini memang akan memakan waktu lama sebelum si kecil dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan.
“ Bahkan balita atau anak-anak 1 tahun, kita tahu bahwa salah satu hal yang diinginkan anak kecil adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari sendiri,” kata Lauren Starnes.
Misalnya, anak-anak yang belajar makan makanan padat akan ingin mencoba makan sendiri atau menggunakan peralatan makan, meskipun sebagian besar berakhir di lantai dan menyebar ke wajah mereka, tak masalah. Anak cenderung ingin melakukan banyak hal dengan kemampuan sendiri dan seringkali orangtua tak memberi kesempatan.
" Penting bagi orang tua untuk mulai memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mencoba berbagai hal sendiri sehingga mereka dapat merasakan rasa pencapaian diri itu,” kata Starnes.
Salah satu kebiasaan yang penting dilakukan adalah merayakan keberhasilan. Misalnya saat anak bisa makan sendiri, memakai sandal sendiri atau memilih bajunya. Bahkan jika mereka tidak bisa menyelesaikan dengan baik, tetap berikan apresiasi.

" Ketika kita memuji anak-anak, mereka merasa bangga. Bahkan jika pujian itu sebagai tanggapan atas upaya yang pada akhirnya tidak berhasil atau pencapaian kecil, dorongan harga diri akan membuat anak ingin terus mencoba kemandirian," ujar Starnes.
Jika si kecil berniat memakai sepatunya sendiri, misalnya, maka biarkan dia berlatih di malam hari atau beberapa hari sebelumnya, jangan di momen jelang ke sekolah. Biarkan juga anak mengisi botol minumnya sendiri, dan lakukan di malam hari.
Anak butuh waktu belajar dan gagal, lalu mengulangnya lagi. Waktu yang sempit akan membuatnya stres dan orangtua cenderung langsung ingin membantunya. Jadi benar-benar sediakan waktu untuk melatih.
" Kunci melatih kemandirian anak adalah orangtua sabar mendampingi jika anak salah atau gagal, juga konsisten dengan tugas yang diberikan. Ingat, mental mandiri tak bisa dibentuk dalam waktu singkat," kata Starnes.
Sumber: Fatherly
Advertisement

Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

