�© MEN
Dream – Bagi ibu yang tengah mengandung, proses persalinan tentunya harus dihadapi apapun caranya. Baik itu persalinas pervaginam (normal) atau melalui operasi caesar.
Rasa sakit memang identik dengan melahirkan, terutama yang melahirkan secara normal. Sebenarnya rasa sakit tersebut tak boleh ditakuti, tapi justru berkah dan tanda positif karena pertanda bayi akan segera lahir ke dunia.
Kontraksi yang menimbulkan rasa sakit inilah yang membantu leher rahim atau serviks melebar. Tidak hanya itu saja, secara perlahan kontraksi akan membantu mendorong bayi jalan lahir.
Bagi yang kondisinya tak memungkinkan dengan alasan kesehatan, operasi caesara adalah jalan keluar yang bisa dilakukan. Rasa sakit yang muncul justru akan lebih hebat setelah persalinan dilakukan, karena ibu merasakan luka operasi.
Tiap persalinan memiliki risiko dan sisi positifnya sendiri. Tak ada salahnya untuk mengetahui secara detail, terutama bagi Sahabat Dream yang kini sedang mengandung buah hati.
Sisi Positif
Keuntungan:
(Sumber: Boldsky)
Dream - Kondisi berbaring dengan telentang jadi posisi umum ibu saat melahirkan secara normal. Saat kontraksi muncul, ibu lalu diminta sedikit mengangkat punggung dengan sedikit duduk dan memegang betis.
Hal tersebut menurut banyak praktisi kebidanan bakal mempermudah bayi keluar. Rupanya hal ini tak sepenuhnya tepat. Bahkan menurut Hannah Dahlen, seorang profesor kebidanan, meminta ibu berbaring saat melahirkan sama seperti menyiksanya.
" Wanita dipaksa melahirkan dengan punggung berbaring dan ini seperti siksaan dengan rasa sakit yang tak tertahankan," katanya.
Profesor Dahlen dari Western Sydney University mengatakan secara fisiologis posisi paling alami bagi wanita untuk melahirkan adalah bersandar ke depan atau forward. Yaitu bertumpu pada tangan dan lutut. Namun, lebih dari 90% wanita masih melahirkan dengan berbaring telentang.
Profesor Dahlen dan timnya melakukan penelitian mengamati wanita yang melahirkan di rumah, pusat persalinan dan di rumah sakit. Mereka mempelajari setiap gerakan ibu selama persalinan.
" Sangat jelas bahwa wanita yang melahirkan di rumah atau di pusat-pusat kelahiran bergerak terus-menerus dan akan condong ke depan ketika kontraksi. Secara naluriah akan akan mbersandar pada tangan mereka dan lutut," ungkap Dahlen, dikutip dari KidSpot.
Presiden Royal Australian College of Obstetricians, Profesor Steve Robson, mengamini Profesor Dahlen. Meski ia tak mau menggunakan terminologi 'siksaan'. Menurutnya persalinan dengan posisi berbaring sebaiknya dihindari.
" Bobot bayi di dalam rahim dapat menghalangi suplai darah sehingga ada alasan fisiologis yang baik untuk menghindarinya. Saya pikir ini sepenuhnya tentang apa yang nyaman bagi ibu. Penting membiarkan ibu untuk mendapatkan posisi yang paling nyaman baginya," kata Robson.
Ia pun menyarankan bagi para tim medis, agar membiarkan ibu mencari posisi yang paling nyaman saat bersalin untuknya. Dengan begitu, trauma rasa sakit persalinan bisa diminimalisir.