Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Adanya benjolan yang muncul di bagian tubuh anak, terutama leher, pastinya menimbulkan kekhawatiran dan bikin orangtua panik. Banyak juga yang langsung beranggapan ada masalah berat pada kelenjar getah bening atau anak terkena TBC.
Eits, jangan menyimpulkan sendiri yang Ayah Bunda. Dokter Melia Yunita, MSc, SpA, memberi penjelasan lewat akun Instagramnya @dr.lia_pediatrics. Seringkali pembengkakan kelenjar ini ditemukan saat memandikan si kecil, karena memang ukuran dan lokasinya mudah terlihat pada leher. Menurutnya, pembengkakan kelenjar getah bening di leher seringnya merupakan respons kekebalan tubuh yang sedang bereaksi terhadap kemungkinan adanya penyakit di dalam tubuh si kecil.
" Pada sebagian besar kasus, kondisi ini bukanlah hal yang berbahaya, dan bukan merupakan masalah kesehatan serius ya Moms," ungkapnya.
Menurut dr. Lia kelenjar tersebut memiliki fungsi utama untuk menahan bakteri dan virus agar tidak menyebar ke seluruh bagian tubuh lain. Lalu adanya pembengkakan ini di di satu sisi baik, karena ada sinyal dini bahwa kemungkinan sedang terjadi proses penyakit.
" Mom juga harus tahu penyebab pembengkakak kelenjar itu banyak sekali dan bukan hanya TBC," tulis dr. Lia.
Untuk memastikan apakah benjolan di leher anak berbahaya atau tidak, periksakan si kecil ke dokter. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Termasuk menganalisi riwayat penyakit si kecil dengan benjolan leher, juga riwayat penyakit pada keluarga yang berkaitan dengan infeksi tertentu.
" Pesan dari saya, setiap benjolan kelenjar getah bening di leher memiliki karakter gejala dan penyebab yang berbeda-beda. Ada yang bisa hilang sendiri, tapi ada juga yang memerlukan pemeriksaan penunjang dan pengobatan untuk mengatasinya," ungkapnya.
Jika memang benjolan tak kunjung hilang, anak mengalami keluhan seperti kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, jangan tunda untuk segera ke dokter, ya.
Dream - Ada kalanya anak sangat rewel, tak mau makan dan sulit sekali tidur. Pada anak yang sudah berbicara dengan jelas, biasanya akan mengungkapkan apa yang dirasakannya.
Jika si kecil berkata kalau tenggorokannya sakit, orangtua harus waspada. Bisa jadi hal tersebut bukan hanya karena sedang flu atau radang tenggorakan, tapi karena amandelnya yang mengalami peradangan atau disebut tonsilitis.
Tonsilitis adalah peradangan jaringan amandel akibat infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Sangat menyakitkan dan membuat anak sulit menelan serta kehilangan nafsu makan bahkan memicu penurunan berat badan secara drastis.
Amandel sendiri merupakan bagian dari sistem limfatik dan termasuk garis pertahanan pertama tubu. Amandel berada di sisi kiri dan kanan tenggorokan dan terlihat sebagai dua benjolan merah muda di bagian belakang mulut.
Fungsinya adalah mlindungi sistem pernapasan bagian atas dari patogen yang masuk ke dalam tubuh melalui rute hidung atau oral. Hal itu membuat amandel sangat rentan terhadap infeksi, yang menyebabkan tonsilitis.
Berbagai jenis bakteri atau virus dapat menyerang amandel dan menyebabkan peradangan. Berikut ini adalah virus dan bakteri yang kerap memicu infeksi amandel:
- Virus pilek biasa: Pilek merupakan penyebab utama radang amandel. Sejumlah virus, termasuk virus influenza, adenovirus, coronavirus, rhinovirus, menyebabkan flu
- Bakteri streptokokus Grup A: Infeksi bakteri adalah alasan untuk 30 persen kasus tonsilitis, dengan bakteri streptokokus grup A menjadi penyebab utama
- Bakteri lain: Beberapa bakteri lain yang dapat menyebabkan radang amandel adalah klamidia pneumonia, streptokokus pneumonia, staphylococcus aureus, dll.
Gejala radang amandel pada bayi sangat mirip dengan yang terlihat pada orang dewasa. Berikut adalah beberapa gejala yang penting diperhatikan jika si kecil mengeluhkan adanya rasa sakit di tenggorokan:
- Adanya kemerahan di bagian belakang tenggorokan, di lokasi amandel. Bahkan mungkin ada lapisan kekuningan atau keputihan di atas amandel, menunjukkan nanah / agregasi sel darah putih.
- Keluhan nyeri saat menelan. Hal ini karena amandel yang infeksi terkena makanan yang lewat tenggorokan. Tak heran kalau anak jadi sangat rewel dan kehilangan nafsu makan.
- Muncul batuk karena adanya iritasi di tenggorokan. Si kecil mungkin batuk berulang kali dan hal ini bakal membuat rasa sakitnya makin terasa.
Segera periksakan anak ke dokter jika gejala tersebut berlangsung lebih dari lima hari. Apalagi jika disertai demam dan anak terlihat sangat lemas.
Sumber: Momjunction