23 Karyawan Positif Corona, Pabrik Rokok di Tulungagung Bisa Jadi Klaster Baru

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 5 Mei 2020 13:53
23 Karyawan Positif Corona, Pabrik Rokok di Tulungagung Bisa Jadi Klaster Baru
Pabrik tersebut terletak berdekatan dengan perusahaan rokok lain dengan karyawan lebih besar.

Dream - Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, mengatakan ada 23 dari 246 orang karyawan pabrik rokok Mustika di Gesikan, Tulungagung positif terpapar virus corona dari hasil rapid test. Dia khawatir pabrik rokok tersebut dapat menjadi klaster baru jika hasil swab menyatakan positif Covid-19.

" Mereka yang reaktif atau positif hasil rapid test, tadi sudah dilanjutkan tes Swab PCR. Hanya saja hasilnya belum keluar," ujar Kohar, dikutip dari Merdeka.com.

Kohar menjelaskan potensi menjadi klaster baru karena lokasinya yang berdekatan dengan pabrik rokok lain dengan jumlah karyawan lebih besar, Saat ini, kata dia, tim tracing sedang melakukan penyisiran terhadap kontak erat dari mereka yang dinyatakan reaktif corona dari perusahaan rokok tersebut.

Ini dilakukan untuk memastikan agar tidak ada kontak erat lagi dengan karyawan perusahaan rokok yang bersebelahan atau bertetangga dengan pabrik rokok Mustika.

" Kita khawatir ada interaksi dengan perusahaan yang berdekatan dengan perusahaan yang karyawannya lebih banyak," pungkasnya.

 

1 dari 5 halaman

Bermula dari 1 Karyawan

Kohar menjelaskan cluster baru ini bermula dari seorang pekerja yang memeriksakan diri ke rumah sakit. Ternyata, dia terinfeksi virus corona.

Kemudian tim tracing melakukan rapid test terhadap 214 karyawan perusahaan dan 17 di antaranya positif.

" Dari 17 itu, lima orang karyawan berasal dari Kabupaten Kediri, lima dari Kota Kediri, dan tujuh warga Kabupaten Tulungagung," ujarnya.

Kemudian tim tracing kembali melakukan rapid test gelombang kedua terhadap 32 karyawan lainnya. Hasilnya ada enam orang positif Covid-19 dan semuanya merupakan warga Tulungagung.

" Jadi total ada 23 karyawan yang positif hasil rapid test, sekarang mereka telah menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes Swab PCR-nya," ujarnya.

Sumber: Merdeka.com/Erwin Yohanes

2 dari 5 halaman

2 Pegawai Meninggal, Pabrik Rokok di Surabaya Jadi Klaster Baru Wabah Covid-19

Dream - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur menetapkan pabrik rokok di kawasan industri Rungkut, Surabaya sebagai klaster baru penyebaran Covid-19. Penetapan itu dibuat setelah muncul dua kasus positif berasal dari pabrik milik perusahaan Sampoerna tersebut.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan manajemen perusahaan untuk menangani kasus ini.

Manajemen Sampoerna membenarkan dua karyawan yang meninggal dunia adalah pasien positif Covid-19. Sebelumnya, keduanya sudah menjalani perawatan medis di rumah sakit.

 

3 dari 5 halaman

Hasil Tracing

Atas temuan kasus itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Jatim melakukan tracing atau penelusuran di dalam kompleks perusahaan. Hasilnya, sebanyak sembilan orang dinyatakan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan dirujuk ke rumah sakit.

Selain sembilan PDP, sebanyak 163 orang juga sudah mengikuti tes swab PCR. Hasil tes swab PCR ini akan muncul satu hingga dua hari ke depan, seperti dilaporkan Antara.

Selain itu, para karyawan Sampoerna juga telah mengikuti tes cepat. Dari hasil tes cepat tersebut, sebanyak 63 orang hasilnya positif.

 

4 dari 5 halaman

Karyawan Diisolasi

Seluruh karyawan memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal dan telah mengikuti tes terkait Covid-19 sudah ditempatkan di ruang isolasi.

Sementara itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Jatim akan melakukan pengawasan terhadap kesehatan para karyawan perusahaan dengan menempatkan tenaga medis di sana.

Menurut Joni, para karyawan yang positif berdasarkan hasil tes cepat akan mengikuti pemeriksaan lanjutan. Mereka akan menjalani tes swab PCR di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya.

 

5 dari 5 halaman

Tak Tunjukkan Gejala Klinis

Mayoritas karyawan yang hasil tes cepatnya positif tidak menunjukkan gejala klinis seperti demam dan batuk. Kondisi tubuh para karyawan tersebut sehat.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penanganan klaster baru penyebaran Covid-19 ini antara lain dengan menutup satu kompleks di perusahaan yang bersangkutan. Kompleks tersebut biasanya menjadi ruang kerja 500-an orang. Kini, seluruh karyawan di kompleks tersebut sudah diliburkan.

(Sumber: Merdeka.com/Rizka Nur Laily M)

Beri Komentar