Panduan Memenuhi Gizi Bayi di Daerah Bencana

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 3 Oktober 2018 08:16
Panduan Memenuhi Gizi Bayi di Daerah Bencana
Dalam kondisi bencana dan berada di pengungsian, balita dan anak-anak sangat rentang mengalami gizi buruk.

Dream - Kondisi Palu dan Donggala saat ini sangat mengkhawatirkan. Ribuan warga berlindung di pengungsian. Bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari sangat sulit didapatkan. Bantuan yang datang pun masih sedikit karena medan yang sulit dan rusaknya infrastruktur.

Dalam kondisi ini, balita dan anak-anak sangat rentang mengalami gizi buruk. Terkait hal ini sebagai panduan pemberian gizi, ada petunjuk khusus yang dikeluarkan oleh UNICEF, WHO, bersama-sama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Dikutip dari AIMI-ASI.org, rekomendasi tersebut tentang Pemberian Makan Bayi pada Situasi Darurat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada 2007 pun telah mengeluarkan Pedoman Penanganan Gizi dalam Situasi Darurat.

Rekomendasi bersama tersebut didasarkan pada Kode Internasional Pemasaran Susu Formula WHO (”Kode WHO”) yang menyatakan bahwa pada dalam operasi penanggulangan bencana, pemberian ASI pada bayi harus dilindungi, dipromosikan dan didukung.

Bagaimanapun, menyusui dalam kondisi darurat bencana menjadi lebih penting karena sangat terbatasnya sarana untuk menyiapkan susu formula, seperti air bersih, bahan bakar dan juga persediaan susu formula dalam jumlah yang memadai.

Bahkan menurut kode WHO, semua sumbangan susu formula atau produk lain dalam lingkup kode tersebut, hanya boleh diberikan dalam keadaan terbatas. Lebih rinci, rekomendasi bersama mengatur pemberian makanan utama bagi bayi, sebagai berikut :

- Menyusui justru menjadi lebih penting karena sangat terbatasnya sarana untuk penyiapan susu formula, seperti air bersih, bahan bakar dan juga kesinambungan tersedianya susu formula dalam jumlah yang memadai.

- Pemberian susu formula akan meningkatkan risiko terjadinya diare, kekurangan gizi dan kematian bayi.

- Apabila tidak dimungkinkan pemberian ASI, misalnya bayi yang kehilangan ibunya atau bayi piatu, maka barulah susu formula dapat diberikan dengan catatan persediaan susu formula tersebut harus dijamin selama bayi membutuhkannya.

Selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar