Dream - Unggahan salah satu warganet saat ke RSCM beberapa waktu lalu bikin khawatir banyak orang, terutama para orangtua. Tepatnya cuitan warganet pemilik akun Haru D. Fold, di aplikasi X, yang menuliskan " Asli syok di RSCM banyak bocil-bocil kirain berobat apaan ternyata pada cuci darah doong" .
Banyak orang yang penasaran dengan kondisi tersebut, pasalnya yang biasanya menjalani perawatan cuci darah adalah orang dewasa yang memiliki penyakit kronis. Terkait hal tersebut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), memberi penjelasan.
Dokter Piprim mengungkap kalau Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memang memiliki unit dialisis khusus anak. Hal tersebut membuat seluruh pasiennya adalah anak yang mengalami gangguan ginjal terminal dan membutuhkan treatment hemodiliasis atau bahasa awamnya cuci darah.
" Di RSCM itu ada dialisis khusus anak sementara di rumah sakit lain belum tersedia, oleh karena itu di unit khusus itu isinya anak-anak yang mengalami gangguan ginjal terminal," ujar Piprim dikutip dari Liputan6.com.
Ia juga memastikan tak ada kenaikan kasus gagal ginjal anak di Indonesia. Gagal ginjal pada anak diketahui salah satu perawatannya adalah dengan cuci darah.
" Secara nasional tidak dilaporkan lonjakan kasus gagal ginjal siginifikan sebagaimana tahun lalu dimana ada kasus EG/DEG," kata Piprim.
Pihak RSCM yang diwakili dokter spesialis anak konsultan nefrologi, Eka Laksmi Hidayati mengaku sempat kaget usai mendengar kabar soal viralnya kabar pasien anak yang cuci darah. Ia juga menegaskan kalau tak ada kenaikan kasus.
" Jadi kita cukup kaget ya karena ternyata ada berita-berita mengenai ini, kita banyak ditanya, padahal sepertinya kita di rumah sakit tidak mengalami lonjakan sebetulnya. Tapi setelah dilihat memang kalau dilihat angkanya pasien-pasien kita cukup banyak ya," kata dr. Eka.
Menurut dr. Eka dari data RSCM ada sekitar 60 anak menjalani dialisis (terapi pengganti ginjal yang bertujuan untuk membuang hasil metabolik atau kelebihan cairan tubuh dan memperbaiki asam basa tubuh) secara rutin di RSCM. Lalu, 30 anak diantaranya menjalani hemodialisis. Banyak yang merupakan pasien rujukan dari luar Jawa.
" Karena mereka juga melihat bahwa sudah ada rujukan yang bisa mereka kirim, kemudian jadi banyak yang juga mengirimkan. Itu yang menyebabkan berkumpulnya jadi banyak, dan itu juga membuat Kementerian Kesehatan merasa bahwa memang ini harus disebarkan pelayanan untuk ginjal anak ini, dan sedang dikerjakan hal tersebut," kata Eka.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik